Berita Banyumas
Dampak Tanah Gerak di Banyumas: 21 Rumah Rusak, Tembok Puskesmas Gumelar Nyaris Roboh
21 rumah di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, terpaksa dikosongkan akibat pergerakan tanah yang mengancam permukiman.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
Dia menambahkan, BPBD masih berkoordinasi dengan pemerintah desa dan instansi teknis terkait untuk melakukan pemetaan potensi pergerakan tanah lanjutan, mengingat kondisi tanah di wilayah tersebut masih labil dan berisiko longsor susulan.
"Tim kami tetap siaga di lokasi untuk memantau perkembangan pergerakan tanah. Kami juga sudah mengimbau masyarakat agar tidak kembali ke rumah sampai situasi benar-benar aman," ujar Andi.
Baca juga: Banyumas Jadi Contoh Nasional, Pompa Hidram Serayu Mampu Aliri 1.004 Hektare Sawah Tanpa Listrik
• Stop Boikot, Suporter PSIS Janji Birukan Kembali Stadion Jatidiri Semarang
• Kebobrokan di SDN 021 Tarai Bangun Terungkap Imbas Guru Banting Nasi Kotak, Kepsek Diganti
Layanan Puskesmas Gumelar Terganggu
Sebelumnya di tempat lain, pelayanan kesehatan di Puskesmas Gumelar, Kabupaten Banyumas terganggu setelah bangunan mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah pada Minggu (9/11/2025).
Sekretaris BPBD Kabupaten Banyumas, Andi Risdianto mengatakan, pergerakan tanah terjadi setelah diguyur hujan lebat.
Akibatnya, tembok keliling bagian belakang gedung roboh. Selain itu, sebagian lantai ruang belakang menggantung dan dua ruangan dinyatakan tidak layak digunakan karena amblas.
“Dua ruangan di bagian belakang sudah ditutup karena amblas. Saat ini pelayanan rawat jalan dipindahkan ke halaman puskesmas, sedangkan IGD sementara menempati bagian tengah gedung,” kata Andi.
Warga sekitar sempat khawatir karena beberapa lantai di ruang sterilisasi dan ruang perawat juga mengalami amblas ringan.
BPBD bersama DPU, Dinkes, dan Forkompincam Gumelar telah melakukan kaji cepat di lokasi.
Hasilnya, struktur bangunan bagian belakang dinilai perlu dibangun ulang karena kondisi tanah tidak stabil.
“DPU menyarankan agar dilakukan pembangunan ulang dengan perhitungan teknis yang matang, termasuk penambahan area urug dan fondasi tembok keliling baru."
"Fondasi lama tidak rusak karena memakai tiang pancang,” jelas Andi.
Andi menjelaskan, Puskesmas Gumelar setiap harinya melayani sekira 300 pasien rawat jalan dan memiliki kapasitas 12 tempat tidur rawat inap.
Pada Senin (10/11/2025), tiga pasien yang masih dirawat telah dipindahkan ke ruangan aman, sementara sembilan pasien lain telah dipulangkan.
Berdasarkan hasil kajian, diperlukan pembangunan ruang rawat inap darurat di area garasi depan agar pelayanan tetap berjalan.
Selain itu, pemasangan kanopi di halaman akan dilakukan untuk menunjang pelayanan rawat jalan.
Tim juga merekomendasikan pembangunan talud penahan di sisi belakang bangunan serta penutupan area rawan longsor dengan terpal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
“IPAL di belakang gedung juga terancam tidak berfungsi kalau pergerakan tanah meluas. Maka perbaikan talud dan pondasi akan menjadi prioritas pada 2026,” ujar Andi. (*)
Sumber Kompas.com
| 21 Rumah Bergeser Perlahan: Kisah Warga Desa Ketanda Banyumas Hidup di Zona Merah Bencana |
|
|---|
| BRAK, Honda Freed Tabrak Warga Purwokerto yang Lagi Belanja Sayur, 2 Tewas 3 Luka-luka |
|
|---|
| Bencana Pergerakan Tanah Terjadi di Sumpiuh Banyumas, 21 Rumah Warga Terdampak |
|
|---|
| Banyumas Jadi Contoh Nasional, Pompa Hidram Serayu Mampu Aliri 1.004 Hektare Sawah Tanpa Listrik |
|
|---|
| Dekatkan Layanan Kesehatan, Semua Puskesmas di Banyumas Bakal Dilengkapi Fasilitas Ruang Rawat Inap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251114-_-Kerusakan-Puskesmas-Gumelar-Banyumas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.