Berita Pekalongan
BEI Jateng Intensifkan Literasi Pasar Modal, Unikal Jadi Motor Penggerak Investor Muda
Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah terus memperkuat literasi dan inklusi pasar modal di kalangan generasi muda.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah terus memperkuat literasi dan inklusi pasar modal di kalangan generasi muda, dengan Universitas Pekalongan (Unikal) menjadi salah satu motor penggerak utama.
Melalui kolaborasi di Galeri Investasi, BEI dan Unikal Pekalongan mencatat kemajuan signifikan dalam mendorong mahasiswa untuk tidak hanya memahami teori investasi, tetapi juga terjun langsung sebagai investor baru.
Kepala BEI I Jateng, Fanny Rifqi El Fuad, menyampaikan, bahwa puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Kota Pekalongan menjadi bukti konkret komitmen tersebut.
Unikal, yang telah lama bekerja sama dengan BEI, kembali menunjukkan perannya sebagai pusat edukasi dan praktik pasar modal.
"Sepanjang Oktober 2025, sebanyak 700 akun investor baru tercipta di lingkungan kampus berkat integrasi mata kuliah Pasar Modal dengan pembukaan rekening saham."
"Mahasiswa tidak berhenti pada pemahaman teoritis. Pada akhir perkuliahan, mereka langsung dibukakan rekening saham sehingga bisa mempraktikkan apa yang dipelajari, baik aspek literasinya maupun inklusinya," ujar Fanny kepada Tribunjateng.com, Selasa (11/11/2025).
Baca juga: Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025, OJK Dorong Warga Pekalongan Beralih ke Investasi
Ia menegaskan, bahwa literasi dan inklusi harus berjalan beriringan.
Masyarakat tidak hanya dituntut mengenal produk pasar modal seperti saham, obligasi, dan reksa dana, tetapi juga mampu memanfaatkannya secara nyata.
Hal inilah yang menjadi fokus BEI dalam program BIK tahun ini.
Pada acara puncak, BEI menghadirkan investor ritel kenamaan Indonesia, Lo Kheng Hong, yang memberikan wawasan, tips, dan pengalaman berinvestasi kepada para peserta.
Kehadirannya diharapkan memperkuat pemahaman masyarakat tentang cara berinvestasi yang baik dan benar.
Fanny juga memaparkan, perkembangan jumlah investor di Kota Pekalongan.
"Per September 2025, tercatat 31.400 investor saham, naik sekitar 8.000 dibandingkan awal tahun yang berada di angka 25.000."
"Pertumbuhan ini belum termasuk investor obligasi dan reksa dana," ujarnya.
Menurutnya, tren ini selaras dengan misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Baca juga: Rekor Baru Pasar Modal! Transaksi Harian Saham Tembus Rp25,06 Triliun, Didorong Investor Domestik
Generasi muda, khususnya mahasiswa, diharapkan tidak hanya terbiasa menabung, tetapi mulai beralih menyisihkan sebagian dananya untuk berinvestasi.
"Tema tahun ini, shifting from saving to investing, mencerminkan perubahan perilaku finansial yang ingin kita dorong."
"Unikal menjadi contoh konkrit bahwa kampus dapat menjadi pusat tumbuhnya investor muda di daerah," katanya.
Pihaknya optimistis kerja sama serupa dapat diperluas ke perguruan tinggi lain, sehingga ekosistem investasi ritel semakin kuat dan partisipasi masyarakat dalam pasar modal terus meningkat. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251111_Bulan-Inklusi-Keuangan-BIK-2025-di-Pekalongan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.