Founder Bobibos M Ikhlas: Bahan Bakar Minyak BBM dari Jerami
Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos), bahan bakar minyak (BBM) nabati yang dikembangkan dari limbah jerami.
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Founder Bobibos M Ikhlas: Bahan Bakar Minyak BBM dari Jerami
TRIBUNJATENG.COM- Upaya menekan emisi karbon di Indonesia mendapat dorongan baru dari lahirnya inovasi lokal.
PT Inti Sinergi Formula resmi memperkenalkan Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos), bahan bakar minyak (BBM) nabati yang dikembangkan dari limbah jerami.
Bahan bakar ini langsung mencuri perhatian publik, bukan hanya karena ramah lingkungan, tetapi juga karena bahan bakunya yang berasal dari sisa panen padi, limbah yang selama ini sering dibakar atau terbuang percuma oleh petani.
“Keunggulan Bobibos adalah emisi rendah, kemudian bahan baku melimpah. Jerami ini kita ekstraksi menghasilkan bio chemistry. Kami membuat mesin dengan 5 tahapan. Yang outputnya nanti adalah bahan bakar nabati berkinerja tinggi,” tutur Founder Bobibos, M Ikhlas Thamrin, dikutip dari akun TikTok Seemetris, Rabu (12/11/2025).
Menurut Ikhlas, pemilihan jerami sebagai bahan dasar bukan tanpa alasan.
Ia menilai, jerami bisa menjaga harga pokok produksi (HPP) tetap rendah, sehingga BBM ramah lingkungan ini dapat dijual dengan harga terjangkau untuk masyarakat luas.
“Kami ingin masyarakat bisa menikmati BBM bersih dengan biaya murah,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Sebelum menjatuhkan pilihan pada jerami, tim Bobibos sempat meneliti sejumlah bahan alternatif lain seperti tebu, singkong, hingga mikroalga.
Namun, hanya jerami yang mampu memenuhi target efisiensi biaya yang mereka tetapkan sejak awal riset.
“Kami sudah punya batas atas HPP sejak sebelum riset dimulai. Kalau hasilnya melampaui batas itu, berarti belum layak dikembangkan,” tambah Ikhlas.
Ia menjelaskan, riset Bobibos berfokus pada tiga aspek penting: teknologi, komersialisasi, dan regulasi. Dari sisi teknologi, tim berhasil merancang sendiri mesin biokimia yang mampu mengubah jerami menjadi bahan bakar melalui lima tahapan ekstraksi.
Kapasitas produksinya kini telah mencapai 300 liter per hari, dengan potensi menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar per hektare sawah, terbagi untuk jenis bensin dan solar.
Bobibos juga telah diuji menggunakan berbagai kendaraan, mulai dari sepeda motor Honda BeAT hingga mobil Toyota Alphard. Berdasarkan pengujian di Balai Besar Migas LEMIGAS, bahan bakar ini tercatat memiliki angka oktan RON 98,1, melampaui standar bensin umum di pasaran.
Rencananya, uji publik akan dilakukan pada Februari 2026 di fasilitas riset Bobibos di Jonggol, Jawa Barat. Jika hasilnya memuaskan, produk ini akan segera masuk tahap komersialisasi penuh dan menjadi salah satu inovasi energi bersih karya anak bangsa yang siap bersaing di pasar global.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Bobibos-dikembangkan-dari-limbah-jerami.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.