Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

BAZNAS Blora Tegaskan Sedekah Subuh ASN Bersifat Sukarela, Dana Terkumpul Disalurkan ke Anak Yatim

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Blora menegaskan bahwa sedekah subuh dalam Gerakan Subuh Sejahtera (GASTRA)

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/M Iqbal Shukri
BAZNAS BLORA - Ketua BAZNAS Blora, Sutaat saat ditemui di area Pendopo Kabupaten Blora, Senin (6/10/2025).(Iqbal/Tribunjateng) 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Blora menegaskan bahwa sedekah subuh dalam Gerakan Subuh Sejahtera (GASTRA) sifatnya tidak wajib.


Pasalnya, program GASTRA itu merupakan gerakan untuk mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) membiasakan diri berinfak setiap subuh melalui kaleng yang dibagikan tiap orangnya. 


Ketua BAZNAS Blora, Sutaat, menjelaskan gerakan sedekah itu sifatnya sukarela, bukan wajib.


"Sedekah subuh ini dimaksudkan untuk menggalang dana dalam arti sedekah yang sifatnya sukarela dan tidak wajib dari para kalangan ASN."


"Contoh saja seandainya uang Rp 1.000 itu kalau dibiarkan kadang-kadang enggak terpakai, cuma kalau dimasukkan ke umplung (kaleng-red) tiap harinya akan terkumpul 30 ribu setiap bulan.

Kalau 30 ribu kali jumlah ASN anggap saja 11.000 ASN, sudah terkumpul berapa?," jelasnya, Senin (6/10/2025).


Lebih lanjut, Sutaat menyampaikan uang sedakah dari ASN itu nanti akan dipergunakan untuk menyantuni anak yatim yang ada di Blora.


"Saya kira Pak Bupati sudah menegaskan bahwa kegunaannya adalah untuk menyantuni anak-anak yatim yang ada di Kabupaten Blora. Sekali lagi sifatnya sukarela dan tidak wajib."


"Selain itu kemarin saran Pak Bupati, selain untuk anak yatim juga bisa nanti kalau dana mencukupi untuk memberikan Jumat berkah di fasilitas-fasilitas umum, misalkan di rumah sakit penunggu pasien," jelasnya.


Berdasarkan informasi yang diterimanya, Sutaat menjelaskan jumlah anak yatim di Blora ada sekitar seribuan lebih.


"Jumlah anak yatim di Blora ada hampir 1.400 ternyata. Kami tetap akan verifikasi jangan sampai bantuan ini tumpang tindih dengan bantuan yang lainnya," jelasnya.


Sutaat juga menjelaskan alasan mengapa santunan anak yatim tidak diambilkan dari dana Zakat.


"Kenapa enggak diambilkan dari uang zakat? Karena uang zakat sudah programnya lima itu, kesehatan, pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, dan agama.

Porsi anak yatim hanya di kemanusiaan. Berarti kalau 40 persen kan harus diimbangkan gitu kan?," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved