Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Ketika Ribuan Penari Menghidupkan Goa Terawang: Cerita dari Tayub Massal Blora Culture Festival 2025

Ribuan penari tayub memeriahkan Tari Tayub Massal dalam rangkaian Blora Culture Festival (BCF) 2025.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
TAYUB MASSAL: Suasana Goa Terawang dimeriahkan dengan penampilan tari tayub, Sabtu (8/11/2025). Kegiatan spektakuler ini menjadi salah satu puncak acara BCF yang tahun ini memasuki penyelenggaraan tahun kedua. (Dok. Pemkab Blora) 

Di panggung utama, Tayub Massal terus mengalun. Hormat, anggun, dan penuh ketenangan.

Bagi sebagian peserta, mungkin ini adalah kali pertama mereka menari di depan ribuan pasang mata.

Namun wajah-wajah mereka menunjukkan keyakinan bahwa mereka sedang menjaga sesuatu yang penting.

Kepala Dinporabudpar Blora, Iwan Setiyarso, mengaku bangga melihat antusiasme masyarakat.

“Kami berharap tradisi tayub ini tetap hidup, bukan hanya hari ini, tetapi tiap tahun,” katanya.

Sementara itu, di sela-sela keramaian, para guru dan pendamping sibuk menyiapkan peserta lomba tari kreasi dari tingkat SD dan SMP.

Mereka menampilkan karya-karya tari yang terinspirasi dari tradisi lokal, memperlihatkan bahwa generasi muda Blora tidak hanya mengenal budaya, tetapi juga menciptakan kembali.

Baca juga: Ribuan Penari Tayub Meriahkan Blora Culture Festival di Goa Terawang

Jejak Kebanggaan yang Mengakar

Di antara dengung gamelan dan riuh tepuk tangan, terasa jelas bahwa festival ini lebih dari sekadar acara tahunan. Ia adalah upaya kolektif untuk mengikat kembali masyarakat dengan akar mereka.

“Budaya bukan hanya tontonan,” ujar Agus Puji di sela-sela acara. “Budaya adalah identitas.”

Dan pada Sabtu sore itu, ribuan penari di bawah sinar temaram Goa Terawang membuktikan bahwa identitas itu masih hidup—bergerak, menari, dan terus tumbuh bersama waktu.

Harapan besar juga disematkan pada BCF 2025 agar dapat masuk ke dalam kalender Karisma Event Nusantara. 

Jika itu terwujud, Blora akan semakin dikenal sebagai Kota Budaya, Kota Jati, dan pusat kreativitas yang tak pernah padam.

Seiring penutup acara, satu per satu peserta membubarkan diri. Namun gema Tayub Massal masih terasa di udara, seolah tidak ingin cepat pergi.

Di Goa Terawang yang baru saja menyabet penghargaan nasional itu, budaya kembali menemukan jalannya—dijaga oleh generasi masa kini, dirayakan oleh banyak orang, dan diwariskan untuk masa depan. (M Iqbal Shukri)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved