Tribunjateng Hari ini
Keluarga Iko Juliant Protes Tak Dilibatkan dalam Olah TKP
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan Iko Julian Junior (19), mahasiswa FH Unnes.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang diduga tempat kecelakaan Iko Julian Junior (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes).
Olah TKP berlangsung di Jalan Veteran Semarang, tepat di samping kantor Mapolda Jateng, Sabtu (6/9/2025).
Olah TKP melibatkan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang, serta Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng.
Dalam olah TKP ini, polisi turut menghadirkan dua sepeda motor yang terlibat kecelakaan di lokasi, yakni Honda Vario dan Honda Supra GTR.
Olah TKP berlangsung sekitar pukul 11.00.
Dalam olah TKP ini, polisi juga menggambar ulang posisi kendaraan dan korban di titik kecelakaan.
Selama olah TKP, Jalan Veteran ditutup dan arus lalu lintas dialihkan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan menyebut, Iko mengalami kecelakaan saat mengendarai motornya Honda Supra GTR berpelat nomor H 6038 JX bersama teman sesama SMA bernama Ilham di Jalan Veteran, pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Iko menghantam sepeda motor Honda Vario H 2331 DP yang dikendarai oleh Viko dan Aziz dari arah belakang.
Kedua kendaraan itu melaju searah dari barat atau dari arah RSUP Kariadi ke arah Jalan Sriwijaya.
Di sisi lain, Perhimpunan Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (IKA FH) Unnes mencurigai, kematian Iko bukan karena kecelakaan lalu lintas, seperti pernyataan polisi.
PBH IKA FH Unnes menyebut, ada kejanggalan berkait informasi kecelakaan yang menimpa Iko.
Salah satunya, semula polisi menyebut bahwa kecelakaan terjadi di Jalan Dr Cipto, yang belakangan diralat menjadi Jalan Veteran.
Selain itu, pada badan Iko terdapat sejumlah lebam dan organ dalamnya rusak.
Detail kejadian
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Iko Juliant Junior menyayangkan tindakan polisi melakukan olah TKP kecelakaan Iko tanpa melibatkan keluarga maupun saksi kunci lainnya.
“Seharusnya kami diberi tahu sehingga bisa melihat detail kejadian tersebut," jelas kuasa hukum keluarga Iko Juliant Junior, Naufal Sebastian, kepada Tribun Jateng, Sabtu (6/9/2025).
Naufal menyebut, keluarga perlu melihat secara langsung olah TKP tersebut untuk memastikan kecelakaan tersebut benar-benar yang telah disampaikan oleh kepolisian.
Sebab, keluarga sejauh ini menerima Surat Tanda Penerima (STP) Satlantas Polrestabes Semarang menyebut kecelakaan terjadi di Jalan Dr Cipto, Semarang.
Akan tetapi polisi melakukan olah TKP di Jalan Veteran.
"Kami mempertanyakan pula apakah Polda Jateng melakukan olah TKP sampai di Jalan Dr Cipto atau hanya di Jalan Veteran," kata Naufal.
Dia mempertanyakan pula alasan saksi kunci dalam kecelakaan itu tidak dilibatkan.
Alih-alih menghadirkan saksi tersebut, polisi hanya menghadirkan saksi dari Brimob.
"Ditakutkan ada ketimpangan keterangan kalau hanya menghadirkan keterangan dari Brimob," bebernya.
Dalam olah TKP, tampak motor Iko Supra GTR berada di depan motor Vario. Kondisi motor Iko rusak berat di bagian depan.
Sementara motor yang dikendarai Viko dan Aziz rusak ringan di bagian knalpot dan sepatbor bagian belakang.
Namun, keluarga mempertanyakan kesahihan kecelakaan itu lantaran ditemukan luka janggal berupa mata lebam dan bibir lebam di wajah Iko.
Ia juga sempat mengigau saat menjalani operasi di RSUP Kariadi Semarang dengan kalimat "Ampun, Pak, ampun, Pak, saya jangan dipukuli".
Melihat rangkaian kejadian itu, Naufal meminta Polda Jateng membuka kasus itu secara terang benderang, terutama membuka rekaman kamera CCTV yang ada di lokasi kejadian.
Ia meyakini kawasan kecelakaan yang berada di sebelah Polda Jateng tentu merupakan lokasi yang banyak ditemukan CCTV.
"Kami yakin lokasi itu bukan blind spot (titik buta) yang tidak terekam CCTV. Jadi, seharusnya mesti ada rekaman kecelakaan itu yang bisa dijelaskan secara langsung kepada keluarga," bebernya.
Ikhtiar lainnya dari kuasa hukum keluarga agar kasus tersebut terungkap secara terang yakni dengan mempertanyakannya ke Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo.
"Kami akan bersurat secara resmi kepada Kapolda untuk menyampaikan bahwa proses kasus ini supaya berjalan dengan profesional," kata Naufal.
Jawaban polisi
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi mengatakan, tidak ada temuan fakta baru dalam kecelakaan tersebut.
"Tidak ada (temuan baru), tapi lebih jelasnya ke Kabid Humas Polda Jateng ya," terang Yunaldi, yang enggan membeberkan detail hasil olah TKP kecelakaan itu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan, kematian Iko murni dari kecelakaan tersebut.
Untuk membuktikannya, pihaknya melakukan olah TKP. Selama olah TKP tidak semua saksi dihadirkan karena semua tergantung dari penyidik.
"Kami ingin membuktikannya melalui pembuktian ilmiah melalui keterangan saksi, ahli, alat bukti yang akan disusun secara sinkron," tuturnya.
Ketika disinggung soal dugaan kejanggalan kematian Iko, Artanto menyebut, hasil penyelidikan pihaknya akan menjelaskan kronologi secara utuh sehingga bisa menjawab pertanyaan publik.
"Nanti akan terkuak semua dari kecelakaan ini dari awal sampai akhir rutenya (korban). Jadi tidak ada (rekayasa) murni kecelakaan," bebernya.
Namun, pihaknya berjanji bakal menindaklanjuti temuan lain selain peristiwa kecelakaan tersebut.
"Pasti kami tindaklanjuti, semua informasi kami terima tapi sejauh ini kami fokus ke penyelidikan penyebab kecelakaan," katanya. (Iwan Arifianto)
Bupati Sudewo Minta Pansus Hak Angket Tidak Telanjangi Pemerintah |
![]() |
---|
Tolak Kebijakan Sekolah 5 Hari di Kendal, Mbak Tika: Ini Kota Santri |
![]() |
---|
Termasuk Iko, Komnas HAM Sebut 10 Orang Meninggal Pascademo pada Agustus |
![]() |
---|
Tersandung Kredit Rp 1,4 M dengan Agunan Tanah Kas Desa, Kades Berdalih Buat Bangun Gedung Serbaguna |
![]() |
---|
Tradisi Warga Unik Banyuwangi Peringati Maulid Nabi Arak Ribuan Telur Rebus, Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.