Opini
Pemberdayaan Kader Kesehatan Jiwa: Menopang Caregiver dan Membangun Kemandirian Ekonomi
Berikut opini yang ditulis Dr. Ns. Hj. Dwi Heppy Rochmawati, M. Kep., Sp. Kep. J, CB MHN.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Penulis: Dr. Ns. Hj. Dwi Heppy Rochmawati, M. Kep., Sp. Kep. J, CB MHN.
KESEHATAN jiwa masih kerap menjadi isu yang dipandang sebelah mata. Stigma, diskriminasi, dan minimnya pemahaman membuat Orang dengan Skizofrenia (ODS) dan keluarganya sering menghadapi kesulitan berlapis: bukan hanya pada kondisi medis, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Padahal, di balik itu, ada para caregiver—keluarga atau pendamping—yang berjibaku setiap hari, menjaga stabilitas ODS, sekaligus menanggung beban emosional dan finansial yang tidak kecil.
Sayangnya, keberadaan caregiver ini belum mendapat perhatian yang memadai. Mereka sering merasa sendirian, tidak tahu harus ke mana mencari dukungan, bahkan kadang menyerah pada situasi. Inilah mengapa penguatan peran Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) menjadi begitu penting. KKJ hadir bukan hanya sebagai ujung tombak layanan kesehatan jiwa di masyarakat, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam memampukan caregiver menjalankan tugasnya dengan lebih baik.
Masalah yang Nyata
Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa berat yang membutuhkan perawatan jangka panjang. ODS membutuhkan pengawasan obat, terapi rutin, serta lingkungan sosial yang mendukung. Caregiver, biasanya anggota keluarga, harus memastikan hal itu berjalan. Namun dalam praktiknya, banyak caregiver kewalahan: tidak paham cara perawatan, minim akses layanan, dan mengalami tekanan psikologis.
Lebih jauh lagi, beban finansial sering menghantui. Banyak keluarga ODS yang akhirnya terjerat kemiskinan karena biaya perawatan, hilangnya produktivitas, dan keterbatasan waktu untuk bekerja. Lingkaran ini berbahaya: kesehatan jiwa yang terganggu memperburuk ekonomi, sementara ekonomi yang rapuh memperburuk kesehatan jiwa.
Baca juga: UNIMMA Jaga Akuntabilitas Keuangan dengan Opini WTP 2024
Peran Strategis Kader Kesehatan Jiwa
KKJ hadir untuk menjembatani kesenjangan itu. Mereka adalah tokoh masyarakat yang dilatih untuk memahami dasar-dasar kesehatan jiwa, mengenali gejala, memberikan edukasi, dan menjadi penghubung antara masyarakat dengan tenaga profesional. Lebih dari itu, KKJ berfungsi sebagai pendamping yang menguatkan caregiver: mendengarkan keluh kesah, memberi arahan sederhana, bahkan mendorong semangat agar tidak menyerah.
Dalam program pengabdian masyarakat yang kami jalankan, pemberdayaan KKJ dilakukan secara sistematis. Kami memberikan pelatihan tentang manajemen perawatan ODS, teknik komunikasi suportif, serta strategi penguatan psikologis caregiver. Tidak berhenti di situ, kami juga memfasilitasi KKJ untuk membantu caregiver mengakses peluang ekonomi produktif, dengan memberikan pelatihan membuat dan memasarkan sabun cuci pakaian dan sabun pembersih lantai.
Mengapa Aspek Ekonomi Penting?
Merawat ODS membutuhkan energi besar. Jika caregiver tidak memiliki kemandirian ekonomi, mereka akan terus merasa terbebani, bahkan mengalami kelelahan emosional (burnout). Karena itu, pemberdayaan ekonomi menjadi bagian penting dari program ini. Melalui kelompok usaha kecil, pelatihan keterampilan, atau akses ke jejaring usaha, caregiver didorong untuk tetap produktif tanpa mengabaikan peran utamanya, merawat ODS.
KKJ menjadi penggerak lokal yang memotivasi dan mengorganisir. Dengan dukungan KKJ, caregiver memiliki “teman seperjalanan” dalam menemukan keseimbangan antara merawat ODS dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Dampak yang Terlihat
Dari proses ini, terlihat perubahan signifikan. Caregiver yang semula terisolasi mulai merasa tidak sendirian. Mereka lebih percaya diri menghadapi stigma, lebih terampil merawat ODS, dan lebih terarah dalam mengelola emosi. Beberapa caregiver bahkan mulai menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha sederhana, misalnya menjual produk rumahan atau memanfaatkan keterampilan yang sebelumnya tidak mereka sadari bisa bernilai.
ODS pun mendapatkan manfaat tidak langsung. Ketika caregiver lebih tenang, berdaya, dan tidak tertekan secara ekonomi, kualitas perawatan yang diberikan juga lebih baik. Stabilitas ODS lebih terjaga, potensi kekambuhan bisa ditekan, dan kesempatan untuk kembali berfungsi sosial semakin terbuka.
Refleksi untuk Bangsa
Program pemberdayaan KKJ membuktikan bahwa isu kesehatan jiwa tidak bisa ditangani hanya oleh rumah sakit atau tenaga medis. Masyarakat harus menjadi bagian dari solusi. Dengan memberdayakan KKJ, kita tidak hanya memperluas jangkauan layanan, tetapi juga menciptakan ekosistem sosial yang suportif.
Selain itu, penting untuk mengubah cara pandang kita: kesehatan jiwa tidak boleh dilepaskan dari aspek sosial dan ekonomi. Caregiver yang kuat dan mandiri akan melahirkan perawatan yang lebih optimal. Dan kemandirian ekonomi adalah salah satu kunci agar mereka tidak tumbang di tengah perjalanan panjang merawat ODS.
Ajakan
Kini saatnya semua pihak berkolaborasi. Pemerintah perlu memberi perhatian lebih pada peran KKJ dengan dukungan regulasi dan insentif. Akademisi dan perguruan tinggi dapat memperkuat kapasitas melalui riset dan pelatihan. Dunia usaha bisa membuka akses kemitraan ekonomi bagi keluarga ODS. Dan yang paling penting, masyarakat luas harus menyingkirkan stigma, lalu membuka ruang inklusi bagi ODS beserta keluarganya.
ODS bukanlah sekadar “penderita gangguan jiwa,” tetapi bagian dari kita yang berhak hidup bermartabat. Caregiver bukanlah sosok yang harus dibiarkan berjuang sendiri, melainkan pahlawan sunyi yang menopang ketangguhan keluarga. Dan KKJ adalah jembatan yang memastikan semua itu bisa berjalan lebih baik.
Jika pemberdayaan KKJ terus diperkuat, maka kita tidak hanya menolong caregiver dan ODS, tetapi juga sedang membangun pondasi masyarakat yang lebih sehat, berdaya, dan inklusif. Itulah wujud pembangunan manusia seutuhnya: merangkul yang terlemah, dan menumbuhkan harapan di tengah keterbatasan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.