Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siswa SMP Grobogan Dibully

FAKTA Lain Angga Siswa SMP Grobogan Meninggal di Kelas: Akhir Agustus Nenek Korban Lapor Sekolah

Beberapa fakta baru di balik tewasnya Angga di ruang kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan diungkap pihak sekolah.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO
RUANG KELAS - Kepala SMP Negeri 1 Geyer, Sukatno menunjukkan ruang kelas VII G, Senin (13/10/2025). Ruang kelas itu adalah lokasi siswa tewas yang diduga korban bullying oleh teman sekelasnya. 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Sebuah fakta baru di balik tewasnya Angga di ruang kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, diungkap pihak sekolah.

Berdasarkan hasil penelusuran internal sekolah, Angga Bagus Perwira kerap mengalami perundungan.

Bahkan sebelum peristiwa tragis itu, kasus dugaan perundungan pernah ditangani pihak BK SMP Negeri 1 Geyer, tepatnya pada akhir Agustus 2025.

Namun diklaim pihak sekolah, kasus pada dua bulan lalu itu dianggap sudah selesai. Tak disangka, korban ternyata kembali mengalami perlakuan nyaris serupa oleh teman-temannya. Bahkan pada kejadian Sabtu (11/10/2025) itu berujung pada kematian.

Baca juga: Siswa di SMPN 1 Geyer Grobogan Meninggal di Ruang Kelas, Teman Korban: Dipukul Berkali-kali oleh AD

Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, tewas seusai diduga menjadi korban bullying oleh teman-teman sekelasnya pada Sabtu (11/10/2025).

Selama ini, bocah pendiam asal Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer itu disebut sering mengalami perundungan verbal dan fisik di sekolah.

Kepala SMP Negeri 1 Geyer, Sukatno mengatakan, dua bulan lalu, tepatnya pada 28 Agustus 2025, nenek Angga pernah melapor ke pihak sekolah soal dugaan bullying yang dialami cucunya di kelas VII G.

Namun kala itu permasalahan dinilai sudah diselesaikan secara internal.

"Guru BK langsung menindaklanjuti dengan memberi bimbingan. Mereka teman satu kelas."

"Masalah selesai, pelaku sudah minta maaf. Selanjutnya mereka berteman seperti biasa," kata Sukatno seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (13/10/2025).

Menurut Sukatno, kasus perundungan yang dialami Angga sebelumnya berbeda dengan dugaan bullying kali ini, meski sama-sama terjadi di kelas VII G.

Karenanya, pihak sekolah kecolongan karena mengira persoalan lama sudah tuntas.

"Beda pelaku dengan yang ini. Kami sangat menyesal dan mohon maaf hal itu bisa terjadi."

"Kami percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian," ujar Sukatno.

Baca juga: Angga Diadu dengan Teman Sekelas sebelum Tewas di SMPN 1 Geyer

Keluarga Tuntut Keadilan

Ayah korban, Sawendra (38) menyesalkan lemahnya pengawasan pihak sekolah hingga kasus ini berujung maut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved