Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siswa SMP Grobogan Dibully

FAKTA Lain Angga Siswa SMP Grobogan Meninggal di Kelas: Akhir Agustus Nenek Korban Lapor Sekolah

Beberapa fakta baru di balik tewasnya Angga di ruang kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan diungkap pihak sekolah.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO
RUANG KELAS - Kepala SMP Negeri 1 Geyer, Sukatno menunjukkan ruang kelas VII G, Senin (13/10/2025). Ruang kelas itu adalah lokasi siswa tewas yang diduga korban bullying oleh teman sekelasnya. 

"Angga dipukuli kepalanya dan kemudian berhenti. Itu saat jam ketiga, tapi belum ada guru,” ujar APR (12), siswi kelas VII F, yang kelasnya bersebelahan dengan ruang kelas Angga (VII G), Minggu (12/10/2025).

Namun perundungan terhadap Angga tidak berhenti di situ.

Sekira pukul 11.00, Angga kembali dikerubungi oleh teman-temannya dan diadu dengan siswa lain, AD (12).

“Kamu beraninya sama siapa? Lalu Angga berkelahi dengan AD hingga kepala Angga kena pukul berkali-kali."

"Dia kejang-kejang dan dibawa ke UKS tetapi meninggal. Saat itu jam pelajaran tapi guru belum datang,” lanjut APR.

Angga ditemukan sudah tak bernyawa di ruang kelas VII G, sekira pukul 11.00.

Dia sempat dibawa ke Puskesmas Geyer, lalu dirujuk ke RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi untuk keperluan otopsi.  

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Merenggut Nyawa Kapolsek Geyer Polres Grobogan AKP Sunarto

Guru Belum Masuk Kelas

Peristiwa tragis ini terjadi saat jam belajar masih berlangsung, baik pada perkelahian pertama maupun kedua, tidak ada guru yang mengawasi kelas.

Kondisi tersebut membuat suasana kelas tak terkendali hingga terjadi kekerasan yang berujung maut.

Paman korban, Suwarlan (45) mengatakan, pihak keluarga menerima kabar duka dari pihak sekolah saat jam sekolah masih berjalan.

“Kata teman-teman sekolahnya, diduga korban bullying. Saat itu kejang-kejang dan mau dibawa ke UKS tapi sudah meninggal,” ujarnya di rumah duka, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer pada Sabtu (11/10/2025) sore.

Kakek korban, Pujiyo (50) mengungkapkan bahwa cucunya kerap menjadi sasaran ejekan dan kekerasan di sekolah. Bahkan, Angga pernah tidak masuk sekolah karena takut.

“Sempat sakit juga karena sering dihina dan dikeroyok teman-temannya. Kami sempat lapor ke sekolah, lalu Angga mau masuk lagi meski masih dihina,” tutur Pujiyo.

Menurut Pujiyo, cucunya itu dikenal penurut dan rajin belajar. Angga gemar bermain sepak bola dan aktif di kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

“Dia itu anak baik, enggak neko-neko. Kami sangat terpukul karena dia meninggal di sekolah, padahal harusnya aman di sana,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved