Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jawa Tengah

APBN Jateng Solid hingga September 2025, Fiskal Daerah Jaga Momentum Pemulihan

Kinerja fiskal Jawa Tengah hingga akhir September 2025 menunjukkan performa yang solid di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
Istimewa
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jawa Tengah, Bayu Andy Prasetya. 

TRIBUNJATENG.COM – Kinerja fiskal Jawa Tengah hingga akhir September 2025 menunjukkan performa yang solid di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Realisasi pendapatan dan belanja negara yang seimbang mempertegas peran APBN sebagai instrumen utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, mengendalikan inflasi, serta mendorong percepatan pembangunan daerah.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jawa Tengah, Bayu Andy Prasetya, mengatakan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga dan aktivitas ekonomi berjalan optimal.

Baca juga: Hasil Babak I Skor 0-1, Persiku Kudus vs Kendal Tornado FC , Akbar Firmansyah Mengejutkan

Baca juga: Desa Sejahtera Astra Purworejo Ekspor Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew ke Eropa dan AS

“APBN kita adaptif dan responsif. Hingga akhir September 2025, Jawa Tengah mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi, mengendalikan inflasi, dan memperkuat daya beli masyarakat,” ujar Bayu dalam keterangan resmi Sabtu (1/11/2025).

Inflasi Terkendali, Optimisme Konsumen Terjaga

Inflasi tahunan Jawa Tengah tercatat sebesar 2,65 persen, setara dengan inflasi nasional. Kabupaten Rembang mencatat inflasi tertinggi yakni 2,89 % , sementara Kota Surakarta menjadi yang terendah dengan 2,35 % .

Sentimen masyarakat terhadap perekonomian juga konsisten positif, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang berada pada level optimis di angka 110,3.

Kinerja sektor pertanian menunjukkan tren yang menggembirakan. Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat menjadi 116,84 pada September 2025, didorong subsektor hortikultura dan tanaman pangan. Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga naik menjadi 100,37, menandakan perbaikan daya beli pelaku sektor kelautan.

“Peningkatan NTP dan NTN menunjukkan upaya pemerintah menjaga kesejahteraan pelaku sektor pangan berjalan efektif. Ini hasil kolaborasi kuat dalam stabilisasi harga dan pasokan,” jelas Bayu.

Pendapatan Negara Tumbuh, Pengeluaran Terjaga

Realisasi pendapatan negara di Jawa Tengah hingga akhir September 2025 mencapai Rp82,40 triliun, atau 63,53?ri target, dengan pertumbuhan positif 1,36 % secara tahunan. Penerimaan ini ditopang kinerja pajak, kepabeanan, dan PNBP yang bahkan melampaui target dengan realisasi sebesar 105,44 % .

Dari sisi pengeluaran, realisasi belanja negara mencapai Rp76,32 triliun atau 71,44?ri pagu. Belanja kementerian/lembaga tercatat Rp22,54 triliun, sedangkan transfer ke daerah mencapai Rp53,78 triliun atau 77,98?ri pagu. Pendapatan APBD daerah juga turut menggambarkan kekuatan fiskal dengan realisasi Rp82,45 triliun, sementara belanja APBD terealisasi Rp66,25 triliun.

“Sinergi APBN dan APBD memastikan pembangunan daerah tetap berjalan, layanan publik terjamin, dan ekonomi daerah terus bergerak,” tegas Bayu.

Dukung UMKM dan Kelancaran Ekspor-Impor

Selain menjaga stabilitas fiskal, pemerintah juga terus meningkatkan kualitas pelayanan ekspor-impor. Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah mencatat Survei Kepuasan Pengguna Jasa sebesar 3,80 dari skala 4 pada kuartal III 2025, menunjukkan pelayanan yang cepat dan responsif di tengah penguatan pengawasan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved