Berita Jateng
Sosok Nadia Hutri, Wanita Sukoharjo Pembeli Pertama Bilqis Rp3 Juta Ternyata Sudah 3 Kali Transaksi
Tampang Nadia Hutri (29), wanita asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang membeli pertama Bilqis Ramadhani (4) dari Makassar lewat akun facebook.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Ringkasan Berita:
- Nadia Hutri (29), wanita asal Sukoharjo, ditangkap polisi menjadi pembeli pertama kasus penculikan balita Bilqis Ramadhani dari Makassar.
- Ia membeli Bilqis seharga Rp3 juta dari pelaku utama, lalu menjualnya ke pihak lain, dan terungkap sudah menjual anak sebanyak tiga kali.
- Warga setempat terkejut karena Nadia dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bersosialisasi, sehingga tabiat aslinya yang terlibat dalam kejahatan transaksional tersebut tidak terdeteksi.
TRIBUNJATENG.COM - Sosok Nadia Hutri (29), wanita asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang membeli pertama Bilqis Ramadhani (4) dari Makassar.
Banyak tetangga yang kaget mengetahui Nadia Hutri ditangkap polisi karena kasus penculikan anak.
Bukan kasus pertama kalinya, ternyata wanita yang jarang bersosialisasi dengan warga setempat sudah menjual anak sebanyak tiga kali.
Baca juga: 10 Fakta Penculikan Bilqis Ramadhany: Pelaku Beberapa Kali Lakukan Aksi Serupa
Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, bersama Polresta Makassar, Sulawesi Selatan, kemudian menangkap pelaku baru-baru ini.
"Benar, kami menerima permintaan bantuan dari Kasat Reskrim Polrestabes Makassar untuk mem-back up pengungkapan kasus penculikan anak," kata Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Zainudin, Senin (10/11/2025), dilansir TribunSolo.com.
"Berdasarkan permintaan itu, kami menurunkan tim Resmob untuk membantu penangkapannya," imbuh dia.
Siapakah sosok Nadia Hutri?
Dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya Nadia tercatat sebagai warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Namun, perempuan berusia 29 tahun ini tinggal di wilayah Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, bersama keluarganya.
Nadia tinggal di Kepuh selama setahun belakangan.
Ketua RT setempat, Sukino Harsomartono (74), mengungkapkan Nadia mengaku berasal dari Ujung Padang, sebuah kecamatan di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
"Waktu pertama datang, dia bilang asalnya dari Ujung Padang (Simalungung), Sumatra Utara," ungkap Sukino, Senin, masih dari TribunSolo.com.
Selama tinggal di Kepuh, menurut Sukino, Nadia dikenal sebagai sosok pendiam dan tak pernah bersikap aneh.
Nadia juga disebut jarang keluar rumah.
Karena itu, warga sekitar kaget saat tahu Nadia ditangkap polisi terkait kasus penculikan anak.
"Orangnya pendiam, jarang keluar rumah. Di sini sebenarnya (Nadia) tidak pernah berbuat aneh."
"Tapi, karena jarang bersosialiasi, kami juga tidak tahu kehidupan pribadinya seperti apa," tutur Sukino.
"Tidak menyangka saja, karena selama ini tidak pernah ada gelagat aneh."
"Waktu polisi datang malam-malam, kami baru tahu kalau dia terlibat kasus penculikan anak di Makassar," imbuhnya.
Dari hasil koordinasi sementara, Nadia disebut berperan sebagai tangan kedua dalam komplotan penculikan anak.
Ia menerima anak yang diculik dari pelaku utama dan mengirim korban ke wilayah Jambi.
Nadia juga disebutkan telah menjual anak korban penculikan sebanyak tiga kali dan menerima uang sebagai imbalan.
Modus Pelaku
Penculikan terhadap balita bernama Bilqis di Kota Makassar, berawal dari pelaku berinisial SY (30).
SY menculik Bilqis tanpa diketahui ayahnya, Dwi Nurmas (34), saat bermain tenis di Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Minggu (2/11/2025).
Saat kejadian, SY membawa dua anak kandungnya yang diduga kuat digunakan untuk memancing Bilqis agar korban mau main bersama.
"Kemungkinan digunakan untuk memancing dengan mengajak bermain," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana, Senin, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Lebih lanjut, Devi mengungkapkan SY nekat menculik dan menjual Bilqis karena keterbatasan ekonomi.
Bilqis ditawarkan SY lewat akun Facebook Hiromani Rahim Bismillah.
NH alias Nadia Hutri (29) yang tahu lantas membeli korban seharga Rp3 juta, lalu dijual ke AS (42) dan MA (36) senilai Rp15 juta.
Oleh AS dan MA, Bilqis kembali dijual seharga Rp80 juta, untuk dijadikan anak adopsi.
"Untuk korban Bilqis, memang dijual untuk dijadikan anak adopsi," ujar Devi.
SY sendiri telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya, NH, AS, serta MA.
Sementara, dua anak SY sudah berada di Dinas Sosial Kota Makassar.
Kapolda Sulsel, Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan para pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 83 Juncto Pasal 76F UU Perlindungan Anak dan Pasal 2 Juncto Pasal 17 UU Pemberantasan TPPO.
Barang bukti yang diamankan berupa empat ponsel, satu ATM BRI, dan uang tunai Rp1,8 juta.
Bilqis akhirnya ditemukan Tim Polrestabes Makassar di kawasan Suku Anak Dalam, Jambi, Sabtu (8/11/2025).
Bocah berusia empat tahun itu kemudian dibawa pulang ke Makassar, Minggu (9/11/2025).
Sementara, dua anak SY sudah berada di Dinas Sosial Kota Makassar.
Kapolda Sulsel, Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan para pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 83 Juncto Pasal 76F UU Perlindungan Anak dan Pasal 2 Juncto Pasal 17 UU Pemberantasan TPPO.
Baca juga: Estafet Penculikan 1.806 Km: Kisah Bilqis, Balita Makassar Dijual Rp 80 Juta ke Suku Anak Dalam
Barang bukti yang diamankan berupa empat ponsel, satu ATM BRI, dan uang tunai Rp1,8 juta.
Bilqis akhirnya ditemukan Tim Polrestabes Makassar di kawasan Suku Anak Dalam, Jambi, Sabtu (8/11/2025).
Bocah berusia empat tahun itu kemudian dibawa pulang ke Makassar, Minggu (9/11/2025). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Nadia Hutri, Warga Sukoharjo Komplotan Pelaku Penculikan Bilqis, Dikenal Tak Pernah Aneh-aneh
| Gencarkan Konsumsi Susu Lokal, Ribuan Pelari Ramaikan Susu Run Boyolali 2025 |
|
|---|
| Kuota Haji di Jawa Tengah Bertambah menjadi 900 Ribu |
|
|---|
| Data Judi Online Bikin Warga Kehilangan Bansos, Termasuk Lansia yang Tak Punya Ponsel |
|
|---|
| Raih 3 Emas, Tim Senam Jawa Tengah Torehkan Prestasi Membanggakan di Popnas 2025 |
|
|---|
| Realisasi Investasi Jawa Tengah 2025 Capai Rp 66,13 Triliun, Tertinggi Ketiga di Pulau Jawa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251110_Tampang-Nadia-Hutri-wanita-asal-Sukoharjo-penculikan-Bilqis_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.