Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Tanah Longsor Dominasi 31 Peristiwa Bencana di Banyumas

Hujan deras yang mengguyur Banyumas memicu puluhan peristiwa bencana. BPBD mencatata, tanah longsor mendominasi peristiwa bencana di Banyumas.

Penulis: Yayan | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Rabu 12 November 2025 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banyumas memicu puluhan kejadian bencana alam di sejumlah titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas sedikitnya mencatat 31 kejadian bencana, terdiri atas 24 tanah longsor dan tujuh banjir, yang tersebar di lebih dari 14 kecamatan.

Dalam laporan yang diperbarui pada Selasa (11/11) pukul 18.09 Waktu Indonesia Barat (WIB), BPBD menyebutkan beberapa kawasan permukiman juga terendam banjir.

Baca juga: Tembok Puskesmas Gumelar Banyumas Roboh, Lantai Belakang Menggantung Pelayanan Pindah ke Halaman

Baca juga: BBWS Akan Segera Lakukan Penanganan Darurat Pasca Banjir di Kebumen

BANJIR - Petugas melakukan pemantauan lapangan di lokasi banjir yang melanda permukiman dampak luapan Sungai Kranji, Kelurahan Kranji, Purwokerto Timur, Banyumas, Selasa (11/11).
BANJIR - Petugas melakukan pemantauan lapangan di lokasi banjir yang melanda permukiman dampak luapan Sungai Kranji, Kelurahan Kranji, Purwokerto Timur, Banyumas, Selasa (11/11). (Dok BPBD Banyumas)

Genangan air dilaporkan terjadi di Purwokerto Timur, Kembaran, Karanglewas, Kedungbanteng, dan Purwokerto Barat.

“Di Purwokerto Timur, genangan air melanda Kelurahan Sokanegara, tepatnya di Jalan Ragasemangsang, namun kini sudah mulai surut,” ujar Sekretaris BPBD Banyumas, Andi Risdianto.

Banjir juga terpantau di Jalan Raya Kembaran Nomor 5, Desa Karanglewas Kidul, Perumahan Mandalatama di Karanglewas, serta kawasan kost mahasiswa di Beji Karangsalam, Kedungbanteng.

Di Purwokerto Barat, dua titik terdampak yakni Perumahan Saphire Regency, Jalan KS Tubun Blok D, Kelurahan Rejasari, dan Kelurahan Bantarsoka RT 2 RW 5.

Tanah longsor mendominasi

Tanah longsor menjadi bencana yang paling banyak terjadi di Banyumas, dengan total 24 titik longsor tersebar di berbagai kecamatan.

Misalnya di Kecamatan Purwokerto Selatan, Gumelar, Lumbir, Somagede, Purwokerto Barat, Kembaran, Karanglewas, Patikraja, Banyumas, Ajibarang, Sumpiuh, Kemranjen, Kedungbanteng, dan Baturraden.

Di Purwokerto Selatan, longsor terjadi di Kelurahan Tanjung, tepatnya di lereng Jalan Veteran arah barat perempatan Tanjung.

Wilayah Gumelar menjadi salah satu yang paling terdampak dengan lima titik longsor, antara lain di Desa Karangkemojing dan Desa Samudra Kulon.

Sementara di Lumbir, longsor dilaporkan di Desa Cirahab dan Desa Dermaji. Di Purwokerto Barat, dapuran bambu yang longsor sempat menutup aliran sungai, sedangkan sayap jembatan Karanglewas Kidul–Karanglewas Lor juga dilaporkan ambles.

Kecamatan Kembaran dan Patikraja masing-masing mencatat beberapa titik longsor, sementara Ajibarang, Sumpiuh, dan Kemranjen melaporkan pergerakan tanah di sejumlah desa.

Di Kedungbanteng, tanggul bendungan Duku jebol, sedangkan Baturraden mengalami longsor di wilayah Desa Rempoah bagian timur Perumahan Saphire.

BPBD Banyumas melalui Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) kini tengah melakukan kaji cepat, pendataan, dan koordinasi dengan dinas serta aparat wilayah.

“Lokasi dengan dampak cukup parah seperti Pasir Kidul, Dukuhwaluh, dan Karanglewas Lor sudah mendapat penanganan darurat untuk memastikan tidak ada korban jiwa dan akses warga kembali pulih,” ujar Andi.

BPBD juga mengimbau warga di daerah rawan longsor dan bantaran sungai agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan di Banyumas masih tinggi dalam beberapa hari terakhir. (Permata Putra Sejati)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved