DPRD Jateng
Sarif Abdillah: Penanaman Pohon Harus Jadi Gerakan Berkelanjutan, Bukan Sekadar Seremoni
Program penanaman pohon merupakan langkah strategis untuk menyentuh akar persoalan bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor.
Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program penanaman pohon merupakan langkah strategis untuk menyentuh akar persoalan bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor, hingga kekeringan yang sering kali diperparah oleh kerusakan lingkungan dan meluasnya lahan kritis.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan penanaman pohon lebih dari sekadar tindakan ekologis.
“Gerakan ini juga memiliki dimensi ekonomi yang kuat bila hasil tanaman dapat diolah dan dimanfaatkan masyarakat sekitar,” ungkapnya, Rabu (12/11).
Atas dasar itu, Sarif mengingatkan, penanaman pohon harus menjadi gerakan keberlanjutan, bukan sekadar seremoni.
“Setiap pohon yang ditanam harus menjadi simbol harapan baru, bahwa mitigasi bukan sekadar wacana, tapi tindakan nyata untuk menjaga bumi dan manusia yang hidup di atasnya,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Selama ini, setiap tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Pohon Sedunia.
Peringatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pohon bagi kehidupan dan ekosistem.
“Menanam pohon bukan hanya simbol, melainkan langkah kecil dalam memerangi dampak besar yang ditimbulkan oleh deforestasi, perubahan iklim, dan polusi,” kata Kakung, panggilan akrab Sarif Abdillah.
Apalagi, katanya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, lahan kritis di luar hutan di provinsi ini cukup besar.
Di mana sangat kritis 88.698 hektare (ha), kritis 251.331 ha, agak kritis 673.755 ha, dan potensi kritis seluas 192.070 ha.
Satu sisi, Jateng juga sangat rentan dengan bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor, hingga kekeringan.
“Karena itu, semua harus memastikan pohon yang ditanam tetap hidup dan selain mengurangi risiko bencana, juga dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat,” kata Kakung.
Kakung menyebut, pohon memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga keseimbangan alam.
Melalui proses fotosintesis, pohon menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup dan menyerap karbon dioksida yang berlebih di atmosfer, serta membantu menekan laju perubahan iklim.
“Selain itu, akar pohon membantu menahan erosi tanah, menjaga kesuburan lahan, serta menyediakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna,” terang legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.
Tak hanya manfaat ekologis, pohon juga memberikan nilai ekonomi yang besar.
Kayu, getah, serat, hingga buah-buahan yang dihasilkan pohon menjadi sumber bahan baku bagi berbagai industri.
“Namun, pemanfaatan tersebut tentu harus dibarengi dengan pengelolaan yang berkelanjutan agar tidak merusak keseimbangan alam,” tandasnya.(***)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/251112_sarifabdillah1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.