Berita Solo
BREAKING NEWS: KGPH Hangabehi Resmi Dinobatkan Jadi Paku Buwono XIV, Penerus Tahta Keraton Solo
Lembaga Dewan Adat (LDA) menobatkan KGPH Hangabehi menjadi Pakubuwono XIV penerus tahta Keraton Solo, Kamis (13/11/2025).
Penulis: Ardianti WS | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Lembaga Dewan Adat (LDA) menobatkan putra sulung Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi menjadi Pakubuwono XIV penerus tahta Keraton Solo, Kamis (13/11/2025).
Penobatan KGPH Hangabehi tersebut dilaksanakan di Sasana Handrawina.
Penobatan tersebut dilakukan seusai adanya musyawarah keluarga keraton.
Baca juga: Tedjowulan Kumpulkan 31 Putra-Putri Keraton, Jelang Penobatan Paku Buwono XIV
• Soal Peresmian Paku Buwono XIV dan Ikrar Purboyo, KGPH Mangkubumi: Itu Ranah Keluarga Inti!
• Kronologi Kecelakaan Freed Oleng Tabrak Pejalan Kaki di Purwokerto Banyumas, Ini Identitas 2 Tewas
• Sebelum Dipecat dari ASN, Rasnal Dipenjara dan Mengajar Tanpa Gaji: Padahal Cuma Mau Nolong
• Hasil Babak II Skor 1-1 Persekat Tegal vs PSMS Medan, Wakil Jateng Ditahan 10 Pemain Tamu
Penobatan KGPH Hangabehi itu terjadi seusai adanya rapat yang diadakan oleh Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan, hari mengumpulkan putra-putri Paku Buwono XII dan Paku Buwono XIII, Kamis (13/11/2025).
Pantauan awak media, sejak siang pukul 11.00 WIB tampak keluarga keraton datang.
Sempat terjadi perdebatan dalam pertemuan itu hingga beberapa kerabat Keraton Solo memilih meninggalkan lokasi.
Aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar Keraton Surakarta.
Setelah perdebatan itu terjadi, tampak KGPH Hangabehi mengenakan pakaian raja lantaran dinobatkan sebagai Paku Buwono XIV.
Acara syukuran juga dilaksanakan, tampak ada beberapa hidangan dalam pertemuan tersebut
Diketahui, sebelumnya, Tedjowulan mengundang sebanyak 25 putra-putri Pakubuwono XIII.
Yakni GKR Alit, KGPH Hadi Prabowo, KGPH Puspo Hadi Kusumo, GRAy Koes Rahmaniyah, GRAy Koes Saparniyah, GRAy Koes Sapardiyah, GRAy Koes Raspiyah, KGPH Puger, GRAy Koes Partinah, KGPH Dipokusumo.
Lalu, GPH Surya Sarasa, KGPH Benowo, GRAy Koes Niyah, GPH Madukusumo, GPH Wijaya Sudarsono, GRAy Wandansari, GRAy Koes Sabardiyah, GKR Ayu, GPH Suryo Wicaksono, GRAy Koes Suwiyah, GRAy Koes Saparsiyah, GRAy Koes Samsiyah dan GPH Suryo Mataram.
Kemudian ada 6 putri dalem PB XIII. Yakni GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, GRAy Devy Lelyana Dewi, GRAy Dewi Ratih Widyasari, KGPH Hangabehi, GRAy Putri Purnaningrum dan KGPH Purboyo.
Gusti Tedjowulan, melalui juru bicaranya, Kanjeng Pangeran Pakoenegoro, menyatakan sampai saat ini komunikasi ke berbagai arah masih terus dilakukan, baik internal maupun eksternal.
"Komunikasi internal dilakukan dengan keluarga besar Keraton, khususnya putra-putri PB XII dan PB XIII. Sementara komunikasi eksternal dijalin dengan Pemerintah Kota Surakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Pusat, khususnya dengan Kementerian Kebudayaan," ujar Pakoenegoro.
Baca juga: Sabtu Lusa, Keraton Solo Gelar Jumenengan Paku Buwono XIV
Pakoenegoro menjelaskan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah mengeluarkan surat resmi tertanggal 10 November 2025 bernomor 10596/MK.L/KB.10.03/2025 tentang Pengelolaan Keraton Surakarta Hadiningrat. Salah satu poin dalam surat tersebut menegaskan, Keraton Surakarta merupakan cagar budaya penting nasional yang wajib dilindungi oleh negara.
“Menteri Kebudayaan meminta agar proses pengelolaan Keraton berjalan sesuai ketentuan adat dan hukum nasional, serta berlangsung tertib, damai, dan penuh hikmat. Negara wajib hadir untuk memastikan keraton berjalan sesuai ketetapan adat dan hukum nasional," ujarnya
Pakoenegoro menuturkan, melalui surat itu, Menteri Kebudayaan mengkonfirmasi Gusti Tedjowulan sebagai Maha Menteri Keraton Surakarta memiliki kewenangan menjalankan fungsi Ad Interim. Kewenangan tersebut sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 430-2933 tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.
Profil KGPH Hangabehi
Sosok Kanjeng Gusti Pangeran Harya Hangabehi atau KGPH Hangabehi adalah putra tertua dari Pakubuwono XIII.
Sebelumnya, ia memiliki gelar KGPH Mangkoeboemi.
Namun, gelar KGPH Mangkoeboemi itu diganti menjadi KGPH Hangabehi.
Gelar KGPH adalah gelar kebangsawanan Jawa yang diberikan kepada keturunan ningrat, khususnya putra Sultan yang lahir dari permaisuri dan telah diangkat sebagai pangeran dewasa.
Gelar ini digunakan dalam tradisi kerajaan Jawa, terutama di keraton pewaris Mataram seperti Surakarta dan Yogyakarta.
Penambahan kata "Kanjeng" merupakan bentuk penghormatan tambahan.
Jadi, KGPH menunjukkan status bangsawan tinggi dari kalangan keluarga keraton dan biasanya disandang oleh putra-putra Sultan yang telah dewasa dan mendapat posisi resmi dalam struktur keraton.
Ketika momen Pakubuwono XIII wafat, sosok KGPH Hangabehi ikut mencuri perhatian.
Kala itu, ia yang tak kuasa melihat kepergian sang ayah nyaris jatuh pingsan.
KGPH Hangabehi terpaksa digotong oleh prajurit TNI.
Dalam video yang beredar, KGPH Hangabehi tampak menangis sesenggukan.
Ia tak mampu berdiri dengan tegak ketika mengiringi jenazah ayahnya.
KGPH Hangabehi adalah putra tertua dari Pakubuwono XIII, dari istri kedua Winari Sri Haryani atau KRAy Winari.
Ia lahir pada 5 Februari 1985 dengan nama kecil Gusti Raden Mas Soerjo Soeharto.
KGPH Hangabehi sebelumnya bergelar KGPH Mangkoeboemi.
Namun, gelar itu kemudian diganti pada 24 Desember 2022.
Pergantian gelar tersebut sebagai bagian dari dinamika dan penolakan atas penobatan putra mahkota lain, KGPH Purbaya.
KGPH Purbaya adalah anak dari Kanjeng Ratu Asih atau GKR Pakubuwana Pradapaningsih, istri ketiga Pakubuwono XIII yang diangkat menjadi permaisuri atau ratu keraton.
Penggantian nama menjadi KGPH Hangabehi terjadi sebagai bentuk penolakan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo atas pengangkatan KGPH Purbaya menjadi putra mahkota.
Dikutip dari Tribun Solo, KGPH Purbaya dinobatkan sebagai putra mahkota Keraton Solo oleh Pakubuwono XIII pada 27 Februari 2022, ketika Tinggaldalem Jumenengan SKKS Pakubuwana XIII ke-18.
Penobatan itu sekaligus memberi gelar baru kepada KGPH Purbaya, yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rojo Putra Narendra ing Mataram atau KGPAA Hamangkunegoro.
Biodata KGPH Hangabehi
- Nama Lengkap: Gusti Raden Mas Soerjo Soeharto
- Nama/Gelar Saat Ini: Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi
- Nama/Gelar Sebelumnya: KGPH Mangkoeboemi
- Tanggal Lahir: 5 Februari 1985
- Orangtua: Putra tertua Pakubuwono XIII dari istri kedua, Winari Sri Haryani (KRAy Winari)
- Perubahan Gelar: Berganti menjadi KGPH Hangabehi pada 24 Desember 2022
(waw)
| Tedjowulan Kumpulkan 31 Putra-Putri Keraton, Jelang Penobatan Paku Buwono XIV |
|
|---|
| Mentan Sidak ke Pasar Legi Solo Pastikan Harga Beras Stabil, Respati Sebut MBG Tak Mempengaruhi |
|
|---|
| Geger Suksesi di Keraton Solo: Gusti Moeng Tegaskan Jumenengan PB XIV Masih Rembug Keluarga |
|
|---|
| Sosok KRay Herni: Istri Eks Petinggi Polri yang Menjadi "Peneduh" Perdamaian di Keraton Surakarta |
|
|---|
| Bulog Surakarta Serentak Salurkan Bantuan Pangan Beras dan Minyak di Solo Raya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/KGPH-Hangabehi-menjadi-Pakubuwono-XIV.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.