Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Dulu Sulit Berobat, Rukmini Kini Bisa Periksa Dokter Spesialis Gratis di Balai Desa

Berikut cerita warga yang menerima layanan kesehatan gratis melalui program Speling yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah.

Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
PEMERIKSAAN GRATIS - Seorang pasien sedang menjalani pemeriksaan gratis oleh dokter spesialis dalam program Speling Melesat yang digelar di Balai Desa Pohgading, Kecamatan Gembong, Pati, Selasa (22/7/2025). (Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal) 

“Seperti baru-baru ini di Batangan, dokter umum di 29 Puskesmas kami undang untuk mendapat penyegaran ilmu dari dokter spesialis dalam,” kata dia.

Baca juga: 57.331 Orang di Jateng Telah Memanfaatkan Program Speling

Anggia berharap, nantinya Speling Melesat bisa terus berlanjut, tak hanya di 57 desa, melainkan di seluruh 406 desa/kelurahan se-Kabupaten Pati.

Dengan demikian, tidak ada lagi kesenjangan pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat desa. Selain itu masyarakat juga lebih melek terhadap kesehatannya.

Rujukan Nasional

Program Speling Melesat yang dipelopori Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berpotensi menjadi rujukan untuk diadaptasi secara nasional.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Benjamin Paulus Octavianus, saat meninjau kegiatan Speling Melesat bersama Gubernur Ahmad Luthfi di Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Rabu (5/11/2025).

“Saya kira ini pertama di Indonesia. Suatu kegiatan luar biasa yang sudah dilakukan di 706 desa. Saya ingin belajar agar bisa dilakukan di berbagai wilayah,” kata dia. 

Dia berharap program ini bisa diduplikasi di provinsi-provinsi lain.

Menurut Benjamin, Speling Melesat juga mendukung program CKG dari Kemenkes untuk mendeteksi masalah kesehatan masyarakat secara dini. Bahkan yang dilakukan Pemprov Jateng melebihi ekspektasinya.

“Ini lebih dari apa yang kami bayangkan soal cek kesehatan gratis. Semoga apa yang dilakukan Jawa Tengah bisa menjadi program nasional,” kata dia.

Sementara, Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa sejak diluncurkan pada Maret 2025, per 5 November 2025, Speling Melesat sudah menjangkau 706 desa dan hampir 10 juta warga Jateng.

Program ini selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, yang termasuk di dalamnya memperkuat pembangunan kesehatan dan semangat membangun dari desa.

“Kalau seluruh desa sehat, maka kecamatannya sehat. Kalau kecamatannya sehat, maka kabupatennya sehat, kalau kabupatennya sehat, berarti provinsinya sehat. Basisnya dari desa,” tegas Luthfi.

Maka, lebih dari sekadar layanan kesehatan, Speling Melesat menjadi implementasi nyata dari slogan "Ngopeni Nglakoni Jateng" yang digaungkan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. 

Slogan ini memiliki makna filosofis mengurus/merawat (Ngopeni) dan melaksanakan/menjalankan (Nglakoni) tanggung jawab, yang boleh dibilang secara gamblang termanifestasi dalam program Speling Melesat

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mengurus (Ngopeni) kesehatan warga dengan menyediakan layanan spesialis gratis, melainkan juga secara aktif dan proaktif melaksanakan (Nglakoni) tugasnya dengan menjemput bola ke desa-desa terpencil. 

Dengan menjadi pionir yang diakui dan berpotensi menjadi rujukan nasional, Speling Melesat di Jateng membuktikan bahwa pembangunan kesehatan yang berakar dari desa adalah kunci menuju Indonesia yang "sehat" seutuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved