Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Majenang Cilacap

Kisah Wardi Cari Keluarganya di Tengah Timbunan Longsor Majenang Cilacap: Saya Ingin Mereka Pulang

Kamis (13/11/2025) malam menjadi malam paling kelam bagi warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.

BPBD JATENG
EVAKUASI - Petugas gabungan melakukan pencarian dan evakuasi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025). Data sementara, ada 16 rumah tertimbun longsor dan 21 orang dinyatakan hilang. (Dok) 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Kamis (13/11/2025) malam menjadi malam paling kelam bagi warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.

Sekitar pukul 19.00 WIB, suara gemuruh dari arah bukit tiba-tiba memecah keheningan.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, patahan kayu dan rumah, meluncur deras menimbun puluhan rumah yang berdiri di dua dusun: Tarukahan dan Cibuyut.

Di antara kepanikan dan tangisan ratapan ada seorang pria bernama Wardi (53) berdiri terpaku di depan puing-puing melihat rumah sanak saudaranya yang rata dengan tanah.

"Saya cari besan saya Yayun, di rumah itu ada istrinya, anak pertama Hanif, dan anak ketiganya, Husna," katanya lirih.

Ia menatap serpihan kayu dan genting yang sudah tak lagi berbentuk.

Nasib miris menimpa warga lain, di sebelah rumah Yayung, terdapat rumah milik Rislam, seorang kakek yang malam itu mengalami patah tulang tangan, pinggang, hingga kaki akibat tertimpa material longsoran.

Saat pencarian, sebuah boneka kecil menyembul di antara tumpukan tanah. Warnanya putih cream sebagian tubuhnya nyaris terpendam longsoran.

"Boneka itu milik Maya, cucunya Rislam. Siswi SMP," ujar Wardi sambil menunjuk rumah lokasi longsoran.

Baca juga: Cerita Warga Detik-detik Longsor Timbun Dua Dusun di Cilacap: Suara Gemuruh Terdengar Cukup Keras

Di rumah itu, Rislam tinggal bersama dua cucunya, Lia (23) dan Maya, siswi SMP.

Keduanya terakhir terlihat berada di dalam rumah bersama sang kakek.

Menurut cerita Wardi, saat tanah mulai menimpa rumah, Rislam masih sempat memeluk erat dua cucunya itu.

"Kalau nggak ketolong oksigen saat dievakuasi, kayane Pak Rislam juga bisa meninggal,” katanya.

Namun harapan keluarga belum pupus.

Mereka masih menunggu kabar tentang Yuni, ibu dari Lia dan Maya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved