Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Mobil Camry Haji Sahroni Indramayu Ditinggal Begitu Saja di Pinggir Jalan, Ponsel Masih Dicari

Kasus pembunuhan keluarga Haji Sahroni Indramayu masih terus diselidiki. Muncul kabar kalau ponsel milik korban menghilang

Penulis: Msi | Editor: muslimah
eki yulianto/tribun jabar
 PEMAKAMAN KELUARGA SAHRONI- Prosesi pemakaman 5 jenazah korban pembunuhan di Kelurahan Paoman, Indramayu di Pemakaman Keluarga Nyairesik Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu 3 September 2025. 

TRIBUNJATENG.COM, INDRAMAYU - Kasus pembunuhan keluarga Haji Sahroni Indramayu masih terus diselidiki.

Muncul kabar kalau ponsel milik korban menghilang.

Sedang terbaru, sebuah mobilToyota Camry yang diketemukan di jalan desa di Desa Babadan, Kecamatan Sindang, sekitar 3 kilometer dari rumah korban di Jalan Siliwangi, Paiman, Indramayu.

Toyota Camry itu ditemukan di pinggir jalan.

Mobil itu milik Sahroni diketahui dari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang atas nama

Baca juga: Sosok Haji Sahroni di Balik Temuan 5 Mayat 1 Keluarga, Mantan Bupati Kirim Karangan Bunga

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang sudah diamankan, termasuk isu hilangnya ponsel korban yang kini tengah ditelusuri penyidik.

Penyelidikan kini berfokus pada pengumpulan bukti di lokasi kejadian, termasuk informasi terkait hilangnya ponsel korban.

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno menyampaikan, bahwa tim penyidik tidak bekerja sendirian.

Mereka mendapat bantuan dari Direskrimum Polda Jabar hingga Tim Puslabfor Mabes Polri.

"Ya perlu kami informasikan, sampai saat ini alhamdulillah tim dari Polres Indramayu dibantu oleh Direskrimum Polda Jabar dan Tim Puslabfor Mabes Polri."

"Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap, supaya masyarakat cepat memperoleh informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Tarno saat diwawancarai media, Rabu (3/9/2025).

Menurut Tarno, hasil olah TKP yang dilakukan Tim Inafis Polda Jabar pada Selasa sore masih didalami.

Ia berharap masyarakat dan media tidak menyebarkan spekulasi liar.

"Soal olah TKP khususnya yang dilakukan oleh Tim Inafis Polda Jabar kemarin sore, hasilnya masih kita dalami."

"Media juga bisa menyampaikan informasi-informasi yang bisa dipertanggungjawabkan."

"Agar masyarakat tidak simpang siur, justru kita harus bisa saling mengedukasi ke hal-hal yang positif," ucapnya.

Terkait barang bukti, Tarno menegaskan sudah ada beberapa yang diamankan.

Namun ia belum merinci lebih jauh karena masih berada di tangan penyidik reskrim.

"Ada beberapa yang diamankan dalam olah TKP kemarin, namun datanya masih ada di bagian reskrim," jelas dia.

Isu hilangnya telepon genggam korban pun dibenarkan.

"Kalau soal HP korban hilang, datanya masih di Reskrim, nanti kalau sudah waktunya akan kami sampaikan," katanya.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti pemakaman lima korban di Tempat Pemakaman Umum Nyairesik, Desa Sindang, Rabu siang. 

Setelah disalatkan di Masjid Madania, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans menuju peristirahatan terakhir.

Tangis haru pecah ketika peti jenazah diturunkan satu per satu.

Liang lahat yang sudah disiapkan berjejer, menandai mereka dikuburkan berdampingan.

Jenazah Haji Sahroni dimakamkan pertama kali, disusul Budi, Euis, Ratu dan terakhir seorang bayi mungil.

“Semua merasa berat, semua merasa kehilangan. Itu keluarga baik, apalagi ini kehilangan satu keluarga sekaligus,” ungkap Agus Suhendi (51), kerabat korban, di area Masjid Madania.

Menurut Agus, pemakaman di Sindang merupakan permintaan almarhum Haji Sahroni semasa hidup.

Namun hingga kini pihak keluarga masih menunggu kepastian dari aparat hukum.

“Kalau soal informasi adanya tersangka, kalau kabar burung memang ada. Tapi aparat hukum belum ada rilis resmi,” jelasnya.

Kasus ini bermula ketika warga Kelurahan Paoman digegerkan bau busuk dari halaman rumah korban.

Kecurigaan muncul setelah komunikasi keluarga Sahroni dengan tetangga mendadak terputus sejak Kamis pekan lalu.

Sejumlah warga yang mendobrak pintu rumah mendapati kondisi sepi.

Dari samping rumah, seorang warga mencium bau menyengat hingga akhirnya terlihat bagian kaki manusia yang terkubur.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Hingga kini, lima saksi telah diperiksa, namun motif pembunuhan masih menjadi teka-teki besar yang membayangi warga Indramayu. (sebagian tayang di Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved