Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Jalan Penghubung Sumosari - Batealit Jepara Akan Dibangun, Anggaran Capai Rp 20 Miliar

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara berencana merealisasikan pembangunan jalan penghubung antara Desa Sumosari dan Desa Batealit

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Tito Isna Utama
Sekda Jepara, Ary Bachtiar saat ditemui di Balai Desa Mindahan, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara berencana merealisasikan pembangunan jalan penghubung antara Desa Sumosari dan Desa Batealit di Kecamatan Batealit. 

Jalur ini sebelumnya sempat terputus karena belum tersambung dengan jembatan penghubung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Ary Bachtiar, mengatakan jalan tersebut sebenarnya sudah ada, namun belum bisa difungsikan sepenuhnya lantaran belum terhubung dengan jembatan yang membentang di salah satu titik sepanjang kurang lebih 100 meter.

Baca juga: Bupati Jepara Witiarso Utomo Fokus Pengembangan Wisata Batealit Saat Program Bupati Ngantor

“Jadi ada jalan terputus yang menghubungkan antara Desa Sumosari dengan Desa Batealit. Panjangnya sekitar 100 meter. Jalan itu sudah ada, tapi belum terhubung dengan jembatan,” kata Ary Bachtiar kepada Tribunjateng, Rabu (12/11/2025).

Menurut Ary, Bupati Jepara telah mengambil inisiatif untuk mencari dukungan anggaran agar proyek tersebut bisa segera terealisasi. 

Usulan pembangunan juga telah diajukan dan kini sudah memiliki Detail Engineering Design (DED) sebagai syarat teknis pembangunan.

“Bapak Bupati memiliki inisiatif mencari bantuan, dan alhamdulillah saat ini sudah terkonfirmasi bahwa usulan kami diterima. Kemarin juga sudah dicek dan sudah ada DED-nya. Mudah-mudahan bisa terealisasi,” jelasnya.

Ary menambahkan, proyek ini diperkirakan menelan biaya yang cukup besar, mencapai Rp10 - 20 miliar, mengingat lokasinya membutuhkan pembangunan jembatan dan akses jalan yang memadai.

“Karena anggarannya cukup besar, sekiranya di atas Rp10 sampai Rp20 miliar,” ungkapnya.

Jalan penghubung tersebut dinilai penting karena akan memperpendek jarak tempuh antar dua desa, yang selama ini harus memutar cukup jauh untuk bisa saling terhubung.

“Kalau sudah tersambung, nanti aksesnya lebih dekat. Selama ini kalau lewat jalur melingkar jaraknya cukup jauh,” ujarnya.

Saat ini, proses pengukuran lahan telah dilakukan sebagai bagian dari tahap persiapan. 

Meski awalnya ditargetkan masuk dalam proyek multiyears 2025, namun realisasinya kemungkinan akan bergeser ke tahun 2026.

“Tanah sudah diukur, harapannya sebenarnya bisa multiyears tahun ini. Tapi karena berbagai hal, mundur ke tahun 2026. Namun tetap kami upayakan agar benar-benar terealisasi,” tutupnya. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved