Berita Semarang
Penjelasan Ahli Urologi Terkait Plus dan Minus Vasektomi, KB Pria yang Digenjot Pemkot Semarang
Pemerintah Kota Semarang menyiapkan insentif sebesar Rp 1 juta bagi pria yang bersedia menjalani prosedur vasektomi.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang menyiapkan insentif sebesar Rp 1 juta bagi pria yang bersedia menjalani prosedur vasektomi.
Vasektomi merupakan tindakan operasi permanen pada pria sebagai metode kontrasepsi (KB) dengan memutus atau menutup saluran yang membawa sperma dari testis menuju penis.
Program ini menjadi salah satu upaya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang di Kota Semarang.
Staf Urologi Bagian Bedah FK Undip/RSND Diponegoro, dr Dimas S. Wibisono SpU, Subs.And.(K), FICS, menyebut peminat vasektomi saat ini terus meningkat seiring edukasi yang makin meluas.
Menurutnya, masyarakat mulai memahami bahwa kontrasepsi tidak selalu harus dilakukan oleh perempuan.
"Selama ini kan yang selalu dimajukan istrinya ya untuk ber-KB. Ternyata ya ada KB yang sangat efektif sampai sekitar 100 persen angka keberhasilannya."
"Dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan steril pada wanita," kata Dimas, Jumat (14/11/2025).
Baca juga: Dapat Uang Rp 1 Juta, Minat Pria di Kota Semarang Ikuti KB Vasektomi Melonjak
Ia menjelaskan bahwa setiap tindakan medis pasti memiliki risiko, namun vasektomi termasuk prosedur dengan risiko sangat rendah.
"Hanya berupa pendarahan sedikit atau infeksi. Untuk mortalitas atau angka pasien sampai meninggal itu 0 persen sampai saat ini."
"Ini angkanya di seluruh dunia ya, worldwide, bukan hanya di Indonesia. Sehingga saya bilang bahwa vasektomi ini sederhana, aman, dan sangat efektif," ujarnya.
Metode vasektomi non-scalpel atau tanpa pisau sudah dikenal sejak tahun 1970-an dan telah lama diterapkan.
Meski demikian, penyebaran informasi ke masyarakat selama ini dinilai belum merata sehingga banyak laki-laki belum memahami prosedur dan manfaatnya.
Menurut Dimas, ada sejumlah syarat bagi calon akseptor vasektomi, di antaranya usia minimal 35 tahun, sudah memiliki dua anak, kemudian, anak termuda minimal berusia dua tahun.
Tak kalah penting, dilakukan secara sukarela, serta mendapat persetujuan istri.
Selain itu, tantangan terbesar adalah waktu pemulihan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ILUSTRASI-Vasektomi-Tribunnews.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.