Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Efisiensi Operasional Jadi Strategi Klinik Estetika di Tengah Persaingan

Efisiensi operasional menjadi salah satu strategi yang diterapkan di tengah ketatnya persaingan layanan perawatan kulit

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Istimewa
TRAINING: Pemberian traning kepada para tenaga medis kecantikan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bisnis estetika atau kecantikan menjadi salah satu sektor yang paling dinamis dengan meningkatnya jumlah klinik dan brand perawatan kulit di berbagai kota besar.

Persaingan ketat industri estetika ini pun mendorong sejumlah klinik mencari strategi agar layanan tetap terjangkau tanpa menurunkan standar medis.

Efisiensi operasional menjadi salah satu strategi yang diterapkan di tengah ketatnya persaingan layanan perawatan kulit

Founder Immoderma Aesthetics & Wellness Clinic, Ayuningtyas Utami mengatakan, efisiensi operasional menjadi salah satu faktor dalam menentukan harga kompetitif.

 Efisiensi yang dilakukan yakni memangkas rantai distribusi produk maupun alat medis. Supplai langsung dilakukan melalui vendor dan distributor resmi tanpa mengorbankan kualitas produk maupun alat medis yang digunakan. Dengan pendekatan tersebut, harga terjangkau tidak berarti menurunkan standar.

"Kami melakukan efisiensi, bukan menurunkan standar," ujar Ayu, Jumat (14/11/2025).

Menurutnya, layanan estetika idealnya tidak harus identik dengan harga tinggi. Pihaknya berkomitmen menghadirkan kualitas layanan medis-estetika dengan harga yang tetap rasional

"Fokus kami adalah pada customer value," katanya.

Dia menambahkan, tidak hanya sekedar melakukan efisiensi namun juga transparansi dan konsistensi layanan untuk menjaga kepercayaan pasien.

"Di tengah bertambahnya jumlah klinik dan brand perawatan kulit, pendekatan efisiensi dianggap menjadi salah satu model yang relevan dalam persaingan industri estetika saat ini," ujarnya.

Di luar efisiensi, pihaknya juga menekankan profesionalisme dalam praktik medis-estetika. Setiap tindakan medis dilakukan oleh dokter berizin praktik, sementara terapis berperan dalam pendampingan, persiapan, serta perawatan pasca-tindakan.

Menurutnya, sumber daya manusia memiliki peran penting dalam menjaga integritas layanan.

"Kami konsisten memberi dukungan pendidikan dan kesempatan belajar bagi tenaga medis," tambahnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved