Sosok Dosen UIN Malang Ribut dengan Tetangga, Guling-guling Hingga Pura-pura Stroke

TRIBUNJATENG.COM - Video seorang dosen di Malang, Jawa Timur ribut dengan tetangga hingga guling-guling dan pura-pura stroke viral.

Pria paruh baya tersebut merupakan salah satu dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dalam video yang beredar, pria paruh baya itu mengenakan kaos dalam warna putih.

Pria bertubuh gempal itu adu mulut dengan seorang wanita.

Dosen itupun pura-pura jatuh seakan-akan didorong oleh tetangganya.

Kemudian ia berguling-guling di tanah.

Dugaan yang dilayangkan kepada dosen tersebut dalam narasi video mencakup pelecehan, pencemaran nama baik, dan perusakan mobil rental milik pelapor.

Sosok pria itupun sudah dilaporkan ke kantor polisi.

Dalam video lain, dosen tersebut berada di kantor polisi.

Pria itu mengenakan kain perban coklat di kepala dan pura-pura stroke dengan kondisi mulut miring.

Namun saat minum dan bicara, mulut pria itu kembali normal.

Pelapor menjelaskan jika perselisihan antara dirinya dengan terlapor sudah terjadi cukup lama.

Menurut pelapor, tindakan merugikan pertama kali dirasakan sejak beberapa bulan lalu, saat akses jalan menuju garasi mobil rentalnya mendadak diblokir.

Kmeudian berlanjut dengan dugaan pelecehan, tuduhan fitnah, hingga perusakan kendaraan.

Pelapor mengaku sempat bersabar karena menghormati status terlapor sebagai tokoh agama sekaligus akademisi.

Namun, karena tindakan itu semakin berulang, ia akhirnya membawa masalah ini ke jalur hukum.

Pihak UNI Maulanan Malik Ibrahim Malang pun buka suara menanggapi hal tersebut.

"Iya, benar (yang bersangkutan adalah) dosen UIN. Itu masalah antar-tetangga," kata Pranata Humas Ahli Muda UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, M Fathul Ulum pada Minggu (14/9/2025) dikutip dari Kompas.com.

Menurut Ulum, pihak universitas menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah kepada individu yang bersangkutan.

Sementara itu, Polresta Malang masih melakukan pendalaman.

Dosen itu sendiri bernisial IM.

IM adalah dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keghuruan (FITK). 

(*)