Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Jateng Hari Ini

Mendikdasmen Pastikan Penyaluran Smart Board Program Digitalisasi Pembelajaran Sudah Berjalan

Pendistribusian smart board untuk mendukung pembelajaran digital itu seperti terlihat di SMKN 1 Kudus yang telah menerima dan sudah digunakan.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Vito
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
MONITORING PENYALURAN IFP - Mendikdasmen RI, Prof Abdul Mu'ti melakukan monitoring penyaluran dan penggunaan IFP atau smart board di SMKN 1 Kudus, Selasa (7/10/2025). Saat ini sudah ada 70.000 lebih IFP yang sudah didistribusikan dari 80.000-an produk yang sudah diproduksi, ditarget semua tersalurkan maksimal pertengahan Desember. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan program Digitalisasi Pembelajaran yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sudah berjalan. 

Satu di antaranya dalam bentuk pendistribusian smart board atau Interactive Flat Panel (IFP) untuk mendukung pembelajaran digital di sekolah-sekolah.

Hal itu seperti terlihat di SMKN 1 Kudus yang telah menerima IFP dan sudah digunakan. "Hari ini (Selasa-Red) kami sudah melihat langsung bagaimana penerapan IFP di SMKN 1 Kudus," ujar Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti, dalam kunjungan di SMKN 1 Kudus, Selasa (7/10).

Mendikdasmen menyatakan, nantinya semua sekolah bakal mendapatkan bantuan IFP atau smart board, kecuali sekolah-sekolah yang tidak mau.

Artinya, ia berujar, IFP dikirim oleh pemerintah pusat melalui Kemendikdasmen untuk sekolah yang benar-benar mau menerima. Basis pengiriman itu berdasarkan persetujuan sekolah.

Selain itu, Prof Mu'ti menegaskan, IFP berbeda dengan chromebook. IFP hadir menjadi bagian dari program Digitalisasi Pembelajaran yang memiliki dasar Inpres dan Perpres. Artinya, bukan program yang dijalankan tanpa landasan hukum yang jelas.

Prof Mu'ti menuturkan, pihaknya pun terus melakukan monitoring, baik dari proses produksi, monitoring quality control produk, distribusi produk, serta memastikan sekolah menandatangani penerimaan IFP bagi yang bersedia menerima, sampai pada tahap dokumentasi.

"Jadi kalau sekolah tidak bersedia (menerima-Red), tidak akan kami kirim. Yang bersedia menerima yang kami kirim. Ini bedanya dengan chromebook," tegasnya.

Mendikdasmen mengatakan, IFP dalam pemanfaatannya tidak selalu harus berbasis internet. IFP tetap bisa digunakan tanpa harus terhubung dengan internet, di mana difungsikan sebagai smart board.

Nantinya, dia menambahkan, ada materi pembelajaran yang dikirim okeh Kementerian dan bisa ditunggu oleh masing-masing sekolah melalui rumah pendidikan, lewat kanal ruang murid. 
Harapannya, IFP bisa mendukung penuh pendidikan berbasis digital di Tanah Air.

"Semoga program ini lebih bermanfaat, dan mendukung anak-anak lebih semangat dalam belajar," ucapnya.

Kepala SMKN 1 Kudus, Aries Budiyono menyampaikan, IFP atau smart board bantuan pemerintah pusat sudah sampai pada 22 September lalu, dan sudah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas XII.

Menurut dia, bantuan IFP itu membantu siswa lebih fokus dalam menyimak materi pembelajaran yang diberikan guru. Siswa tidak lagi menulis materi banyak-banyak dengan memanfaatkan teknologi. 

Dia menambahkan, materi pendidikan yang sudah ditulis guru di smart board bisa dikonversi dalam bentuk file dan bisa diteruskan ke siswa lewat sosial media untuk media pembelajaran.

"Alhamdulillah kami dapat bantuan smart board ini dalam mendukung pendidikan berbasis digital," ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved