Berita Purbalingga
195 Kilometer dari Semarang, Open Farm Wisata Petik Melon Purbalingga Tawarkan Sensasi Buah Premium
Deretan tanaman melon tampak tumbuh subur di dalam bangunan transparan Smart Greenhouse
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Deretan tanaman melon tampak tumbuh subur di dalam bangunan transparan Smart Greenhouse Tunas Muda, UPT Perbenihan Desa Mewek, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.
Berdasarkan google maps, lokasi sekitar 195 kilometer dari ibu kota Jawa Tengah, Kota Semarang.
Buah-buahnya menggantung rapi dengan ukuran seragam, daunnya hijau segar, dan seluruh perawatannya dikendalikan melalui sistem modern yang tertata dengan baik.
Baca juga: Warga 2 Desa Kompak Tambal Jalan Berlubang di Purbalingga
Di lokasi inilah, Smart Greenhouse Tunas Muda kembali menggelar open farm petik melon tahap kedua pada bulan Oktober ini.
Kegiatan tersebut diketahui akan berlangsung hingga 25 Oktober mendatang.
Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati sensasi memetik sendiri buah melon premium jenis Golden Aroma yang memiliki tekstur renyah, rasa manis tinggi dengan tingkat kemanisan 15–27 persen, serta warna daging oranye cerah yang menggugah selera.
“Varietas ini disebut-sebut cukup langka dan menjadi unggulan di pasaran. Sehingga peminatnya di sini cukup banyak,” ujar Agus, salah satu petani Greenhouse Tunas Muda, Minggu (12/10/2025).
Melon-melon di greenhouse tersebut, menurut Agus, dijual dengan harga Rp35 ribu per kilogram.
Pengunjung bebas memilih dan memetik sendiri buah melon yang mereka inginkan.
“Untuk masuk ke sini gratis. Pengunjung bebas mau selfie atau petik melon sendiri sepuasnya, yang berbayar hanya ketika membeli melon saja,” katanya.
Selain menjadi spot wisata, Greenhouse Tunas Muda juga memiliki misi lain, yakni memberikan edukasi kepada para pengunjung terkait pertanian modern di dalam greenhouse tersebut.
“Betul, jadi selain bisa berkunjung untuk petik melon, melalui open farm ini kami juga ingin mengenalkan pertanian modern menggunakan teknologi Internet of Things (IoT),” jelasnya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Purbalingga, Alimi, menjelaskan, teknologi smart farming melalui IoT memungkinkan petani mengatur suhu, kelembapan, penyiraman, hingga nutrisi tanaman secara otomatis dan dapat dikontrol melalui ponsel.
“Dengan sistem ini, kendala seperti serangan hama, jamur, atau pengaruh cuaca dapat diminimalisir. Sehingga hasil panen akan lebih stabil dan berkualitas tinggi,” katanya.
Menurutnya, buah melon merupakan tanaman yang membutuhkan hawa panas cukup tinggi, sehingga akan sulit dibudidayakan apabila terjadi perubahan suhu yang tidak menentu.
195 Kilometer dari Semarang, Open Farm Wisata Petik Melon Purbalingga Tawarkan Sensasi Buah Premium |
![]() |
---|
Warga 2 Desa Kompak Tambal Jalan Berlubang di Purbalingga |
![]() |
---|
DLH Purbalingga Ingatkan Warga Waspada Barang Bekas Industri Usai Pencemaran di Sungai Soso |
![]() |
---|
Viral Sungai Soso Purbalingga Dipenuhi Busa , DLH Ungkap Dugaan Limbah B3 |
![]() |
---|
"Tarif Pelajar Rp1.000, Kami Rp5.000" Angkot Purbalingga Menjerit Kalah Saing dengan BRT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.