10 Fakta Lansia Meninggal Setelah Operasi Bisul, Ditemukan Kasa di Perut Tanpa Jahitan

10 Fakta Lansia Meninggal Setelah Operasi Bisul, Ditemukan Kasa di Perut Tanpa Jahitan

TRIBUNJATENG.COM – Publik kembali digemparkan dengan dugaan malapraktik yang menimpa seorang wanita lanjut usia asal Bekasi bernama Mursiti (62).

Korban meninggal dunia tak lama setelah menjalani operasi bisul di bagian pantat di RS Hastien, Karawang, Jawa Barat.

Kasus ini mencuat setelah keluarga menemukan kain kasa tersumbat di luka bagian perut korban tanpa adanya jahitan, sehingga menimbulkan pertanyaan besar mengenai standar penanganan medis di rumah sakit tersebut.

Berikut 10 fakta lengkap kasus kematian Mursiti :

1. Meninggal Dunia Tak Lama Setelah Operasi Bisul

Korban, Mursiti (62), menjalani operasi pengangkatan bisul di bagian pantat di RS Hastien Karawang pada awal Oktober 2025.
Setelah operasi, kondisi kesehatannya justru terus menurun. Keluarga sempat membawa pulang korban untuk dirawat di rumah karena dianggap sudah membaik. Namun hanya berselang beberapa hari, kondisi Mursiti drop dan akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (11/10/2025) dini hari.

Adik korban, Acih Sukarsih (41), mengatakan kakaknya tak menunjukkan tanda-tanda pemulihan usai operasi.

“Kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia pada Sabtu dini hari di rumah. Kami semua tidak menyangka karena operasi bisul kan seharusnya tindakan ringan,” ujarnya dikutip dari Wartakota.com, Minggu (12/10/2025).

2. Keluarga Terkejut Temukan Kasa di Dalam Luka

Kematian Mursiti semakin mengundang kejanggalan ketika keluarga menemukan adanya kain kasa di dalam luka di bagian perut bawah korban saat proses pemandian jenazah.

Acih mengaku sangat kaget karena luka tersebut ternyata tidak dijahit sama sekali, melainkan hanya disumpal dengan kapas dan kasa.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” kata Acih sambil menangis.

Penemuan tersebut membuat keluarga mempertanyakan prosedur operasi yang dilakukan pihak rumah sakit dan menuntut penjelasan resmi mengenai mengapa luka pasien dibiarkan terbuka tanpa penjahitan pascaoperasi.