Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Bocah 5 Tahun Dirantai Setiap Hari, Ditinggal Ortu Kerja Hanya Diberi Segelas Kopi

SN kerap ditinggalkan sendirian di rumah oleh ibu kandungnya, Emi (32), dan ayah tirinya, Teguh (35).  Pasangan itu diketahui bekerja sejak dini hari

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TikTok/ Ini Lampung Yay
BOCAH DIRANTAI ORTU-Seorang bocah perempuan berinisial SN (5) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumahnya sendiri di  Brabasan Kecamatan Mesuji Timur, Lampung Selatan.  Bocah itu ditemukan dengan kaki terikat rantai yang dipaku kuat ke tiang kayu di dalam rumahnya. Kejadian ini terungkap setelah tangisan SN terdengar keras oleh warga sekitar yang akhirnya nekat mendobrak pintu rumah untuk menolongnya. 

Viral Bocah 5 Tahun Dirantai Setiap Hari, Ditinggal Ortu Kerja Hanya Diberi Segelas Kopi

TRIBUNJATENG.COM - Kasus penyiksaan anak kembali mencuat dan mengundang amarah publik. 

Seorang bocah perempuan berinisial SN (5) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumahnya sendiri di  Brabasan Kecamatan Mesuji Timur, Lampung Selatan. 

Bocah itu ditemukan dengan kaki terikat rantai yang dipaku kuat ke tiang kayu di dalam rumahnya. Kejadian ini terungkap setelah tangisan SN terdengar keras oleh warga sekitar yang akhirnya nekat mendobrak pintu rumah untuk menolongnya.


Menurut keterangan sejumlah warga, SN kerap ditinggalkan sendirian di rumah oleh ibu kandungnya, Emi (32), dan ayah tirinya, Teguh (35). 

Pasangan itu diketahui bekerja sejak dini hari sekitar pukul 04.00 WIB hingga siang, bahkan kadang baru pulang larut malam sambil membawa anak bungsu mereka yang masih berusia dua tahun.

Ironisnya, selama ditinggalkan, SN hanya diberi segelas kopi tanpa makanan. Bocah itu sering menangis karena lapar dan ketakutan. 

Warga sekitar beberapa kali mendengar tangisannya, namun tidak menyangka kondisinya seburuk itu.

“Kasihan sekali, hampir tiap hari kami dengar tangisannya dari dalam rumah. Ternyata dia dikurung dan dirantai,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Warga Mendobrak Pintu, Temukan Bocah Dalam Keadaan Terikat

Tangisan SN yang terus terdengar tanpa henti membuat warga akhirnya curiga. Beberapa orang kemudian memutuskan untuk mendatangi rumah tersebut. Setelah mengetuk berkali-kali namun tidak ada jawaban, warga akhirnya mendobrak pintu rumah.

Begitu terbuka, mereka dibuat terkejut dan marah: SN duduk di lantai dengan kaki kanan terjerat rantai yang menempel kuat pada tiang kayu. Bocah itu tampak lemas, ketakutan, dan menangis sesenggukan.

 Rantai yang melilit kakinya bahkan meninggalkan bekas luka dan memar di kulit.

“Dia cuma bisa bilang ‘tolong’ pelan-pelan, wajahnya ketakutan sekali,” kata warga lain dengan nada gemetar.


Warga kemudian berusaha menolong SN dengan segala cara. Proses pelepasan rantai tidak mudah karena rantai tersebut dipaku kuat ke tiang kayu. Salah seorang warga mengambil palu dan menghantam paku itu berulang kali hingga akhirnya rantai terlepas.

Saat rantai berhasil dilepaskan, tangis SN pecah. Ia langsung dipeluk warga yang menenangkannya. Tubuhnya tampak lemah, jalannya pincang, dan wajahnya pucat karena lama tidak makan.

Setelah berhasil dievakuasi, SN dibawa keluar rumah dalam kondisi lemas. Warga kemudian memberinya makanan dan air sebelum akhirnya menghubungi pihak berwenang untuk melaporkan kejadian tersebut.


Menurut warga, SN memang sering terlihat sendirian di rumah dalam kondisi kotor dan kurus. Lingkungan rumahnya juga tampak tidak layak huni, dengan lantai tanah dan dinding kayu yang sudah lapuk. 

Beberapa warga mengaku sudah lama curiga karena tangisan SN sering terdengar setiap kali kedua orang tuanya pergi bekerja.

Polisi Turun Tangan dan Evakuasi Korban

Tak lama setelah laporan diterima, pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian.

 Petugas langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa SN ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

SN kini menjalani pemeriksaan kesehatan dan pendampingan psikologis, sementara Emi dan Teguh diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Polisi menduga kasus ini mengandung unsur kekerasan fisik dan penelantaran anak.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved