Berita Jateng
Bank Indonesia Dukung Petani Garam Jateng, Targetkan Kualitas Garam Lokal Lebih Berdaya Saing
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah (BI Jateng) terus memperkuat peran sektor pangan dalam menjaga ketahanan ekonomi daerah.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah (BI Jateng) terus memperkuat peran sektor pangan dalam menjaga ketahanan ekonomi daerah.
Melalui program pemberdayaan ekonomi, BI memberikan bantuan sarana dan prasarana berupa geomembran kepada empat kelompok petani garam di Jateng guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil garam lokal.
Empat kelompok yang menerima bantuan tersebut adalah Koperasi Garam Laut Demak, Kelompok Usaha Garam Rakyat Leboh Jepara, Kelompok Garam Rakyat Permata Laut Pati, dan Koperasi Serba Usaha Garuda Rembang.
Kepala BI Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, BI membantu fasilitasi sarana-prasarana kepada empat kelompok petani garam tersebut. Bantuan berupa geomembran ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi garam lokal Jateng.
Baca juga: Mobil Kas Keliling Bank Indonesia Pertama Kali di Desa Terpencil Wotgalih Tegal, Warga Antusias
Penguatan sektor garam menjadi bagian penting dalam strategi BI untuk menjaga stabilitas inflasi daerah sekaligus memperkuat sektor UMKM, terutama pelaku usaha makanan dan minuman di Jawa Tengah.
"Kalau tadi ikan itu menjadi diversifikasi pangan untuk memitigasi risiko inflasi akibat tingginya permintaan ayam dan telur, maka garam ini kami dorong untuk memperkuat sektor UMKM makanan dan minuman."
"Karena sebagian besar bahan baku industri makanan, termasuk garam, masih bergantung pada impor," jelasnya, usai membuka Central Java Fish Market di Halaman kantor Pemerintah Provinsi Jateng, Selasa (11/11/2025).
Selain memberikan bantuan fisik, BI juga memfasilitasi business matching antara petani garam dengan perusahaan besar di sektor makanan dan minuman agar rantai pasok garam lokal bisa lebih kuat dan berdaya saing.
"Kami matching-kan kepada beberapa perusahaan besar, konsumen ke produsen makanan minuman," sebutnya.
Baca juga: BI Jateng Perkuat Literasi Ekonomi Lewat Duta Komunikasi
Dalam kegiatan tersebut, BI juga memperkenalkan diversifikasi bahan pangan lokal seperti tepung mocaf dan sorgum sebagai alternatif pengganti gandum dan beras impor.
"Jadi, ada beberapa tujuan yang pertama untuk menjaga inflasi tetap rendah. Kedua, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Jateng," tambahnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251111_bantuan-petani-garam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.