Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Alasan Warga Suku Anak Dalam Menangis Lepas Bilqis Balita Korban Penculikan, Negosiasi Sampai 2 Hari

Kata Supriyadi, proses negosiasi dengan para tetua masyarakat SAD berjalan cukup alot, berlangsung 2 hari

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Instagram/Jambihits
Bilqis Ramdhani (4) yang berada diatas pangkuan masyarakat Suku Anak Dalam sambil menangis saat hendak diserahkan ke polisi di kawasan hutan Kecamatan Merangin, Jambi, Sabtu (8/11/2025).  

TRIBUNJATENG.COM - Kasus penculikan balita Bilqis Ramadhany masih menyisakan kabar viral.

Terbaru beredar video warga suku Anak Dalam (SAD) Jambi menangis saat melepas Bilqis.

Bilqis menangis saat hendak penyerahan ke pihak kepolisian dan memberontak.

Dalam video tampak Bilqis duduk di pangkuan seorang pria berkaos biru yang diketahui warga SAD bernama Bagendang.

Baca juga: Terungkap! Warga Sukoharjo Terlibat Penculikan Bocah Makassar, Bilqis Dijual hingga Rp 80 Juta

Di sekelilingnya, sejumlah warga SAD juga terlihat menangis saat proses penyerahan berlangsung.

Bilqis merupakan korban penculikan di Makassar dan dijual hingga ke Jambi dan ditemukan di pemukiman SAD di wilayah Mentawak, Kabupaten Merangin.

Kasubnit II Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar Ipda Supriadi Gaffar membenarkan suasana haru saat SAD melepas Bilqis.

“Iya betul orang di sana (menangis). Karena memang hubungan emosional sudah terjalin antara mereka. 

Jadi waktu kami mau mengambil adik Bilqis itu, adik Bilqis sempat berontak karena menganggap itu bapaknya, saking merasa dekatnya,” jelas Supriadi, Selasa (11/11/2025).

Negosiasi 2 hari alot

Kata Supriyadi, proses negosiasi dengan para tetua masyarakat SAD berjalan cukup alot, berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) hingga Sabtu (8/11/2025) malam.

“Dari Merangin masuk lagi ke daerah kampung dalam (SAD) untuk koordinasi dengan kepala-kepala suku adatnya di situ untuk menyerahkan anak itu kembali,” kata Supriadi. 

Ia menuturkan, tim gabungan bahkan harus memohon dengan penuh kesabaran agar masyarakat SAD bersedia menyerahkan Bilqis. 

“Kami memohon karena kami ini (datang) dengan hati nurani dengan tugas kami emban kalau tidak pulang anak itu kami juga tinggal. 

Jadi dibujuk-bujuk, barulah mereka untuk menyerahkan (Bilqis),” ujar Supriadi. 

Suasana emosional itu, kata Supriadi, menunjukkan bahwa Bilqis telah membangun ikatan batin dengan warga SAD selama berada di sana.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved