Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Otomotif

Apakah Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Jago Nanjak? Ini Hasil Uji Performanya

Persaingan mobil listrik di Indonesia makin panas. Bukan hanya soal harga, tapi juga performa nyata di jalan.

Editor: rival al manaf
Istimewa
BYD Atto 1 

TRIBUNJATENG.COM - Persaingan mobil listrik di Indonesia makin panas.

Bukan hanya soal harga, tapi juga performa nyata di jalan.

Kini pilihan mobil listrik di harga Rp 200 jutaan juga semakin beragam.

Bahkan ada yang menyasar kelas LCGC mobil bensin baik dari harga hingga dimensi.

Baca juga: PLN Hadirkan Pengalaman Berkendara Mobil Listrik dan Home Charging di GIIAS 2025

Baca juga: Ini Line Up Wuling di GIIAS Semarang, Dari Mobil Listrik Niaga Hingga MPV Listrik

Salah satu yang banyak menyita perhatian pecinta otomotif adalah BYD Atto 1.

Di wilayah Jateng kendaraan ini dijual dengan harga OTR Rp209 juta untuk tipe Dynamic dan Rp249 juta untuk premium.

Lalu bagaimana performanya? apakah cukup jago untuk melibas tanjakan atau hanya memang untuk perkotaan saja seperti di kelas city car?

Berikut ulasannya.

BYD Motor Indonesia telah menguji kendaraan ini di rute padatnya jalan kota Semarang, jalur tol dengan kontur naik-turun, hingga tanjakan curam menuju Cepogo di Boyolali.

Dengan total jarak tempuh lebih dari 187 km, uji coba ini jadi panggung pembuktian.

Di jalan tol, mobil ini terasa stabil, responsif, dan nyaman.

Saat memasuki jalur berliku di perbukitan, torsi instan khas motor listrik membuat tanjakan dilibas tanpa hambatan. B

ahkan saat menuruni jalan curam, sistem regenerative braking bekerja optimal sehingga energi terjaga dan keamanan tetap terjamin.

Jago Nanjak, Tetap Hemat Energi

Salah satu keunggulan mobil listrik adalah torsi yang langsung keluar sejak pedal diinjak.

Inilah yang membuat BYD Atto 1 mampu menghadapi tanjakan panjang tanpa terasa ngos-ngosan.

Curam dan berlikunya tanjakan Cepogo di bawah kaki gunung Merbabu bisa dilibas dengan skill pengemudia yang pas-pasan.

Bukan hanya tenaga, tetapi juga efisiensi energi yang menjadi daya tarik.

Dalam perjalanan lintas kota ini, baterai BYD Atto 1 masih menyisakan kapasitas cukup besar.

Di balik performa, BYD Atto 1 juga menawarkan keuntungan finansial.

Berdasarkan uji coba, total biaya kepemilikan (Total Cost of Ownership/TCO) jauh lebih rendah dibanding mobil bensin:

Hemat 40 persen jika isi daya di SPKLU.

Hemat lebih dari 60 % jika menggunakan home charging.

Selain itu, biaya perawatan juga lebih murah karena tidak perlu ganti oli mesin, busi, maupun komponen khas mesin bensin.

Dukungan dealer 3S di Semarang dan Yogyakarta semakin memperkuat rasa aman konsumen dengan layanan towing siaga dan call center 24 jam.

Sebagai city car modern, mobil yang digadang menjadi pesaing Agya dan Brio ini tidak hanya efisien tapi juga canggih.

Pengguna bisa memilih hingga 6 cara berbeda untuk membuka dan menyalakan mobil, mulai dari FOB Key, NFC Card, hingga aplikasi BYD di smartphone.

Hal yang tidak tersedia di kelas LCGC

Interiornya juga modern dengan layar sentuh 10,1 inci (mendukung Apple CarPlay & Android Auto), panel instrumen digital 7 inci, serta voice command untuk pengaturan AC.

Pada varian Premium, ada tambahan kursi elektrik, setir kulit, dan wireless charging.

Dari sisi keselamatan, mobil ini dilengkapi ABS, EBD, kontrol stabilitas elektronik, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), hingga enam airbag untuk varian Premium.

Dan yang cukup unik, mobil ini mendukung BYD microphone sehingga penumpang bisa karaoke di dalam mobil. Fitur hiburan ini membuat perjalanan keluarga makin menyenangkan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved