Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Astra Motor Jateng

5 Teknik Pengereman Motor Matic yang Aman di Jalan Licin

Memasuki musim penghujan, kondisi aspal yang basah bercampur residu oli dan tanah menjadi "jebakan" tak terlihat bagi para pengendara sepeda motor

Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
IST
Memasuki musim penghujan, kondisi aspal yang basah bercampur residu oli dan tanah menjadi "jebakan" tak terlihat bagi para pengendara sepeda motor 

TRIBUNJATENG.COM – Memasuki musim penghujan, kondisi aspal yang basah bercampur residu oli dan tanah menjadi "jebakan" tak terlihat bagi para pengendara sepeda motor.

Bagi pengguna motor matic, tantangannya sedikit berbeda dibandingkan motor sport atau bebek.

Absennya engine brake yang signifikan membuat teknik pengereman menjadi kunci utama keselamatan.

Motor matic Honda, mulai dari Honda Beat, Vario, hingga PCX dan ADV, sebenarnya telah dilengkapi fitur pengereman canggih seperti Combi Brake System (CBS) maupun Anti-lock Braking System (ABS).

Namun, teknologi hanyalah alat bantu; tangan pengendara-lah penentunya.

Berikut 5 (lima) teknik krusial pengereman motor matic saat menghadapi jalanan licin:

1.     Teknik "Engine Brake" yang Lembut: Memanfaatkan Fitur Bawaan

Motor matic Honda tidak memiliki gigi, tetapi kita masih bisa memanfaatkan akselerasi untuk melakukan pengereman mesin. Saat turunan, lepaskan tuas gas secara perlahan dan bertahap. Jangan lepaskan gas secara tiba-tiba! Mesin akan memberikan efek pengereman alami yang sangat halus tanpa mengunci roda belakang. Teknik ini memberikan waktu bagi ban untuk tetap mencengkeram jalan dan memberikan waktu pendinginan kepada rem cakram atau tromol jika digunakan terus menerus karena turunan panjang.

2.     Komposisi Rem yang Proporsional: 60:40 atau 70:30

Berikan tekanan lebih dominan pada rem depan (sekitar 60-70 persen) dibandingkan rem belakang (30-40 persen ). Tekan bertahap tuas rem depan menggunakan Teknik "meremas". Rem depan lebih efektif menghentikan laju motor. Gunakan rem belakang berfungsi sebagai penyeimbang.

3.     Pengereman Bertahap, Bukan Mendadak

Ini adalah filosofi berkendara yang menyelamatkan nyawa. Pengereman di aspal kering dan licin ibarat langit dan bumi. Jaga jarak aman ekstra dengan kendaraan di depan. Ketika perlu memperlambat laju, tekan tuas rem dengan tekanan yang semakin dalam secara bertahap, seperti memijak bola karet yang perlahan-lahan mengempis. Teknik ini memberi waktu bagi ban untuk melakukan kontak dan cengkeraman yang optimal dengan permukaan jalan yang licin, mencegah ban kehilangan traksi secara tiba-tiba.

4.     Hindari Pengereman Saat Sedang Menikung

Aturan Emas di jalan licin: lakukan semua manuver, termasuk pengereman, dalam posisi motor tegak dan lurus. Usahakan untuk mengurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan. Mengerem, terutama rem depan, saat sedang menikung di jalan licin, dijamin akan membuat ban kehilangan cengkeraman. Ban memiliki traksi terbatas. Di tikungan, sebagian besar traksi digunakan untuk membelok. Jika ditambah beban pengereman akan melampaui batas cengkeraman ban.

“Motor matic Honda dirancang dengan teknologi yang canggih dan andal. Namun, teknologi terhebat sekalipun hanya menjadi alat bantu. Faktor terpenting dalam keselamatan berkendara tetaplah sang pengendara sendiri. Rem adalah sahabat dalam mengendalikan laju kendaraan, dan di jalan licin, ia adalah penjaga nyawa kita. Tetap waspada, dan hati-hati di jalan.”, jelas Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng. (***)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved