Berita Pekalongan
Gerakan Bersama Cegah Bullying dan Narkoba, Pemkot Pekalongan Gandeng Kaum Ibu
Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya: keluarga adalah benteng pertama dan utama dalam melindungi anak dari perilaku menyimpang.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Meningkatnya kasus bullying, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku berisiko lainnya di kalangan anak-anak menjadi perhatian serius Pemkot Pekalongan.
Sebagai bentuk kepedulian sekaligus langkah pencegahan, Pemkot melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) menggandeng kaum ibu dari berbagai organisasi wanita dalam gerakan bersama melindungi anak dari perilaku menyimpang.
Kegiatan bertajuk Sosialisasi Perlindungan Anak dari Perilaku Menyimpang itu berlangsung di Aula Perpusda Kota Pekalongan, Selasa (11/11/2025) dan dihadiri perwakilan TP PKK, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Aisyiyah, Muslimat, dan Fatayat.
Baca juga: Belajar dari Tragedi Sidoarjo, Pemkot Pekalongan Perkuat Pengawasan Bangunan Keagamaan
Baca juga: HKN ke-61, Wali Kota Pekalongan Aaf Dorong RSUD Bendan Jadi Rumah Sakit Unggulan Daerah
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya menegaskan, keluarga adalah benteng pertama dan utama dalam melindungi anak dari perilaku menyimpang.
Dia menilai, ibu memiliki peran strategis dalam pengawasan, pendidikan karakter, dan pembentukan perilaku anak di tengah derasnya arus informasi modern.
"Kami bersinergi dengan DPMPPA menggelar sosialisasi ini agar para ibu lebih peka terhadap perilaku anak di rumah dan lingkungan."
"Kaum ibu adalah pihak yang paling dekat dengan anak, sehingga bisa menjadi pendamping dan pelindung terbaik," ujar Inggit, Rabu (12/11/2025).
Inggit menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus perundungan dan penyalahgunaan narkoba yang banyak melibatkan anak-anak, baik sebagai korban maupun pelaku.
Dia menekankan, pentingnya pendampingan orang tua, terutama dalam pengawasan penggunaan gawai dan media sosial.
"Fenomena ini sangat memprihatinkan. Banyak anak yang mengalami tekanan, karena bullying kemudian mencari pelarian di hal-hal negatif."
"Orangtua perlu lebih intens berkomunikasi, dan mengarahkan anak agar tidak mudah terpengaruh," tuturnya.
Menurut Inggit, upaya pencegahan tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah, melainkan harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, hingga organisasi sosial.
"Kami ingin menggerakkan semua pihak, untuk bersama-sama melindungi anak. Mencegah lebih baik, daripada menyesal ketika anak sudah terjerumus dalam perilaku menyimpang," tegasnya.
Baca juga: Kota Pekalongan Fokus Perkuat Posyandu sebagai Garda Terdepan Layanan Primer
Baca juga: Momentum HKN, Warga Banyurip Pekalongan Nikmati Layanan Dokter Spesialis Gratis
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Pemenuhan Hak Anak, Perlindungan Perempuan dan Anak DPMPPA Kota Pekalongan Endah Wulandari, menuturkan, pihaknya terus memperkuat koordinasi lintas organisasi dalam rangka mencegah berbagai bentuk perilaku berisiko pada anak.
"Kami melibatkan organisasi wanita, karena mereka paling dekat dengan masyarakat dan mudah mengidentifikasi perubahan perilaku anak di lingkungannya."
| Momentum HKN, Warga Banyurip Pekalongan Nikmati Layanan Dokter Spesialis Gratis |
|
|---|
| BEI Jateng Intensifkan Literasi Pasar Modal, Unikal Jadi Motor Penggerak Investor Muda |
|
|---|
| Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025, OJK Dorong Warga Pekalongan Beralih ke Investasi |
|
|---|
| Banjir Rob, Bukit, dan Tabrak Data: Potret Lengkap Mutarlih Pilkada 2024 di Kabupaten Pekalongan |
|
|---|
| DLH Kota Pekalongan Berhasil Kurangi Sampah ke TPA Degayu, Kini Hanya 70 Ton per Hari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251112-_-Sosialisasi-Perlindungan-Anak-TP-PKK-Kota-Pekalongan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.