UKSW SALATIGA
OMB 2025 Pamerkan Instalasi 3D Bertema Tanggap Bencana dan Anti Narkoba, Bentuk Karakter Berwawasan
Mahasiswa baru UKSW Salatiga memamerkan instalasi 3D bertema bertemakan bencana & anti narkoba saat OMB 2025.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Ada pemandangan berbeda pada Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) 2025, dua buah instalasi 3D dipamerkan di depan gedung Balairung UKSW pada pelaksanaan OMB 19-21 Agustus 2025.
Dilengkapi dengan cermin interaktif, mahasiswa baru (maba) berbondong-bondong melakukan swafoto bersama.
Bertemakan bencana & anti narkoba, gelaran OMB kali ini sosialisasikan pengetahuan kebencanaan serta kampanye anti narkoba dalam bentuk instalasi 3D.
Menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga, instalasi ini menjadi tonggak komitmen UKSW dalam membentuk karakter creative minority yang berwawasan serta memiliki prinsip yang kuat.
Dosen Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Birmanti Setia Utami, M.Sn., selaku Koordinator sekaligus copywriter, menjelaskan instalasi 3D berbentuk box ini memiliki empat sisi yang masing-masing berisikan campaign tanggap bencana dan anti narkoba, di mana salah satu sisi merupakan cermin interaktif guna berswafoto.
“Instalasi 3D dibuat agar dapat dilihat dari berbagai sisi."
"Hal ini sebenarnya dimaksudkan agar teman-teman maba, atau siapapun yang melihat instalasi ini, tidak hanya tertarik dan memperhatikan bagian cermin saja, tapi juga melihat ke berbagai sisi untuk mendapatkan pesan yang utuh,” tulisnya saat diwawancarai via daring, belum lama ini.
Ia menambahkan, selain menarik bagi kalangan gen Z karena dapat selfie bersama, kemampuan untuk mengeksplorasi dari berbagai sisi box yang dapat diputar ini diharapkan menumbuhkan kreatifitas dan inovasi, serta menguatkan jati diri mahasiswa UKSW sebagai creative minority.
Baca juga: Kursus Musik UKSW Sukses Persembahkan Drama Musikal Legendaris The Sound of Music
Putar & Cermin
Dirancang oleh Penina Inten Maharani, S.Ds., M.Sn., Dosen Prodi DKV FTI, instalasi 3D ini bertolak dari konsep “Putar & Cermin” yang bertujuan untuk mengemas informasi melalui medium yang menarik, efektif, serta interaktif.
Adapun proses produksi ini melalui dua tahapan, pertama melakukan riset bersama dengan BPBD Kota Salatiga guna menentukan materi instalasi tanggap bencana dan anti narkoba.
Kedua mengimplementasikan materi dalam bentuk desain moodboard dengan menentukan konsep, ukuran, serta bahan baku.
“Mengumpulkan data dari BPBD Salatiga dan mencari materi anti narkoba."
"Saat pengumpulan data dibarengi dengan brainstorming bentuk media interaktif, ukuran, konsep, dan mengumpulkan moodboard untuk kedua instalasi,” ungkapnya saat diwawancarai secara daring.
Selfie sebagai refleksi
Salah satu mahasiswa FTI UKSW Elbert William Tomasowa, mengapresiasi instalasi 3D ini sebagai media sosialisasi di ruang publik.
Keberadaan cermin dalam instalasi ini berhasil menarik minat mahasiswa untuk selfie serta mengunggahnya di media sosial.
“Produk inovasi yang ditampilkan sudah sangat bagus, karena pendekatan yang dilakukan sudah sesuai dengan kebiasaan Gen Z yaitu selfie,” ungkapnya dalam wawancara daring.
Baca juga: UKSW Tambah Guru Besar, Profesor Pendeta Izak Y.M. Lattu dengan Kepakaran Sosiologi Lintas Agama
Mahasiswa asal Semarang ini berharap agar instalasi 3D tak hanya ditempatkan di depan gedung Balairung UKSW, namun dapat dibuat lebih banyak serta ditempatkan di titik-titik keramaian.
Senada, Jason Raphael Tarigan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) mengungkapkan dengan adanya instalasi ini dapat menjadi refleksi diri dalam menguatkan prinsip anti narkoba.
“Dari tulisan di cermin pertama aku dapat pesan kalau bebas narkoba bisa membuat kita mendapatkan versi terbaik kita."
"Kita bisa menjadi lebih kuat dan berharga bagi orang sekitar, dan yang paling terpenting kita bisa bebas menjadi diri sendiri,” ungkapnya dalam wawancara daring.
Melalui kegiatan ini, UKSW menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, dan SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.