UKSW SALATIGA
UKSW dan BPBD Buleleng Hadirkan Terobosan GeoAI Hybrid untuk Mitigasi Bencana Tsunami
UKSW bekerja sama dengan BPBD Buleleng melaksanakan langkah strategis dalam pengurangan risiko bencana melalui riset GeoAI Hybrid.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Validasi diperkuat melalui uji akurasi Overall Accuracy (OA), Kohen’s Kappa, dan verifikasi lapangan menggunakan Confusion Matrix.
Ke depan, penelitian ini akan melahirkan prototipe pemodelan dua dan tiga dimensi berbasis drone, serta strategi pendidikan kebencanaan yang mengintegrasikan kearifan lokal masyarakat Bali.
Dengan demikian, teknologi modern dan tradisi budaya dapat berjalan seiring dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi ancaman tsunami.
Selain pemetaan, penelitian ini juga menyasar pendidikan kebencanaan.
Tim peneliti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW, seperti Krisma Widi Wardani, M.Pd., menekankan pentingnya pengintegrasian mitigasi tsunami dalam kurikulum sekolah dasar dengan metode sederhana, kontekstual, dan sesuai tahap kognitif anak.
Media pembelajaran interaktif seperti gambar, boneka, lagu, dan permainan edukatif dihadirkan untuk menumbuhkan pemahaman yang mudah diingat sekaligus menyenangkan.
Baca juga: UKSW dan PGI Tandatangani Kerja Sama, Perkuat Jejaring Pendidikan dan Kehidupan Bergereja
Dampak Nyata bagi Masyarakat
Melalui Riset GeoAI Hybrid ini, UKSW berdampak nyata bagi masyarakat dengan mengidentifikasi kerentanan wilayah pesisir secara akurat, mendukung mitigasi bencana, serta meningkatkan kesiapsiagaan dan perlindungan masyarakat Buleleng dari risiko tsunami di masa depan.
UKSW juga turut berkontribusi dalam mencapai program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, serta Asta Cita 8 memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya.
Selain itu, acara ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGS ke-11 kota dan pemukiman yang berkelanjutan, SDGS ke-13 penanganan perubahan iklim, SDGS ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, serta SDGS ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.