UIN Walisongo Semarang
Pesantren Mandiri, Umat Berdaya: UIN Walisongo Gelar Expo Kemandirian Pesantren 2025
Sebanyak 20 pesantren dari Kota dan Kabupaten Semarang serta Kabupaten Kendal menampilkan karya terbaik mereka dalam Expo Kemandirian Pesantren 2025
Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Sebanyak 20 pesantren dari Kota dan Kabupaten Semarang serta Kabupaten Kendal menampilkan karya terbaik mereka dalam Expo Kemandirian Pesantren 2025, yang digelar di Lantai 1 Gedung Planetarium Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Senin (10/11/2025).
Kegiatan hasil kolaborasi antara UIN Walisongo Semarang dan Kanwil Kemenag Jawa Tengah ini menjadi ajang untuk memamerkan produk inovatif dan unit usaha pesantren, hasil dari program Inkubasi Bisnis Pesantren Kementerian Agama. Tujuannya sederhana namun besar: meneguhkan pesantren sebagai pilar kemandirian ekonomi umat.
Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., menyampaikan dukungannya terhadap program nasional ini.
“Semoga tahun depan bisa lebih banyak pesantren yang ikut dan waktunya lebih lama, syukur bisa diselenggarakan di gedung baru UIN Walisongo yang sedang dibangun,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Prof. Dr. KH. Izzudin, pengasuh Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah Semarang, yang menilai kegiatan ini sebagai bukti nyata perhatian pemerintah kepada pesantren.
“Kami merasa ini sesuatu yang sangat apresiatif. Pemerintah memberi ruang kepada kami untuk menunjukkan bagaimana pesantren juga bisa berdikari,” tuturnya.
Deretan stan pesantren menjadi magnet utama Expo. Pengunjung tampak antusias menyusuri setiap sudut ruang, menyimak cerita di balik produk-produk kreatif karya santri.
Dari Kabupaten Semarang, Ponpes Roudlotu ‘Usysyaaqil Qur’an Tuntang menampilkan sarung batik bermotif khas santri, hasil kolaborasi antara kreativitas remaja pesantren dan kearifan lokal. Dengan produksi puluhan lembar per bulan, usaha ini mulai menembus pasar daring dan menjadi sumber penguatan ekonomi bagi para santri pengrajin.
Tak kalah menarik, Ponpes Salafiyah Kangkung Kendal menghadirkan “Salafiyah Laundry”, layanan cuci yang kini berkembang menjadi lini usaha lengkap dengan softener, detergen, dan parfum buatan sendiri. Di stan yang sama, pengunjung disuguhi aneka camilan dari brand “Cemil Cemol”, seperti keripik seriping, gimbal, dan peyek—semuanya dikelola oleh Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) yang dibangun secara gotong royong oleh para santri.
Sementara itu, Ponpes Daar Al-Qur’an Pageruyung Kendal memperlihatkan wajah pesantren yang visioner. Mereka mengembangkan ekosistem bisnis terintegrasi: Daqu Laundry untuk jasa kebersihan, Daqu Media untuk foto dan video, Daqu Mart untuk produk makanan ringan seperti corn snack dan cassava snack, serta Afuza, wadah kerja sama ekonomi berbasis alumni.
Kreativitas dan semangat inovasi itu menjadi bukti bahwa pesantren tidak lagi hanya identik dengan kitab kuning dan pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng, Amin Handoyo, Lc., M.Ag., menegaskan bahwa program Inkubasi Bisnis Pesantren kini telah membentuk komunitas ekonomi baru di kalangan santri.
“Program ini tidak sekadar berjalan secara administratif, tetapi telah menciptakan ekosistem ekonomi di lingkungan pesantren,” ujarnya. “Kami berterima kasih kepada UIN Walisongo Semarang dan para pengasuh pesantren yang terus bersinergi.”
Expo Kemandirian Pesantren 2025 menjadi bukti bahwa di balik tembok-tembok pesantren, sedang tumbuh gairah baru santri untuk berdaya dan berdampak. Dari kreativitas sederhana, lahirlah kekuatan ekonomi yang menegaskan peran pesantren sebagai lokomotif perubahan sosial.(***)
| Doa dan Jalan Sehat KALAM UIN Walisongo: Solidaritas untuk Anak Korban Musibah |
|
|---|
| Laboratorium Dakwah UIN Walisongo Gelar FGD Pengembangan Podcast Dakwah Tingkatkan Mutu Ngaji On Air |
|
|---|
| UIN Walisongo Ditetapkan sebagai Kontributor QS untuk Peringkat Universitas Asia 2026 |
|
|---|
| MAN 1 Boyolali Kunjungi UIN Walisongo Semarang: Kenali Kampus Hijau dan Planetarium Edukatif |
|
|---|
| Rektor UIN Walisongo Takziah: Doa dan Harapan untuk Korban KKN |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251112_uin07.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.