Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed

Makin Berdaya, Tim PKM UNSOED Dampingi Kelompok Independent Ecoprint

Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari LPPM Unsoed saat ini tengah melaksanakan pendampingan intensif bagi Kelompok Independent Ecoprint

Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
IST
Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari LPPM Unsoed melaksanakan pendampingan intensif bagi Kelompok Independent Ecoprint di Desa Bantarsoka, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari LPPM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) saat ini tengah melaksanakan pendampingan intensif bagi Kelompok Independent Ecoprint di Desa Bantarsoka, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas.

Kelompok yang beranggotakan 11 ibu rumah tangga ini, dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang dan 'naik kelas', meskipun masih menghadapi sejumlah kendala terkait produksi dan manajemen usaha.

Ketua Tim PKM, Dr. Hartiwi Diastuti, S.Si., menyampaikan, kelompok mitra ini memiliki modal sumber daya manusia yang mumpuni. Dari 11 anggota, 6 orang berpendidikan S1 dan 5 orang SLTA, serta 6 orang di antaranya memiliki keahlian menjahit.

"Mereka sangat tekun dan kemauan belajarnya tinggi. Awalnya belajar mandiri dari Youtube saat pandemi, kini sudah bisa menghasilkan produk fashion ready to wear," jelas Dr. Hartiwi.

Ketua Kelompok Independent Ecoprint, Sugiarti, mengungkapkan bahwa produk mereka diminati warga dan pesanan terus meningkat. 

Namun, kelompoknya ingin melakukan diversifikasi produk yang saat ini terkendala keahlian.

"Kami ingin sekali bisa membuat tas-tas ecoprint yang cantik, tapi belum punya keahlian membuat desain sampai jadi produk. Kami juga terkendala modal, karena 80 persen anggota adalah ibu rumah tangga," ungkap Sugiarti.

Selain itu, lanjut Sugiarti, kelompok sangat membutuhkan peralatan produksi yang lebih memadai untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin banyak.

20251112_Unsoed99
Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari LPPM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) saat ini tengah melaksanakan pendampingan intensif bagi Kelompok Independent Ecoprint di Desa Bantarsoka, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas.

"Kami butuh Klakat Panjang untuk mengukus kain dalam jumlah besar, dan mesin obras besar supaya hasil jahitan lebih rapi dan terkesan berkelas," tambahnya.

Benahi Manajemen dan Pemasaran

Prof. Dr. Najmudin, SE., M.Si., anggota tim PKM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, menyoroti bahwa produk kain dan baju yang dihasilkan kelompok ini nyatanya telah laku dan dijual hingga ke hotel-hotel di Purwokerto.

"Ini potensi besar. Oleh karena itu, manajemen usaha dan manajemen kelompok harus dilaksanakan dengan benar agar usaha semakin berkembang," tegas Prof. Najmudin.

Ia mengidentifikasi beberapa tantangan utama, yakni kelompok belum memiliki SDM yang menguasai pemasaran digital, belum ada katalog produk, laporan keuangan masih manual, dan penentuan harga jual masih berdasarkan perkiraan.

Menjawab tantangan tersebut, Dr. Lasmedi Afuan, S.T., M.Cs., menekankan bahwa pemasaran online menjadi kunci di era digital.

Menurutnya, promosi konvensional dari mulut ke mulut tidak lagi cukup.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved