PSIS
PSIS Terpuruk di Klasemen, Eks Bomber dan Mantan Pelatih yang Bawa Promosi Ungkap Keprihatinannya
Mantan bomber PSIS Semarang musim 2018/2019 Bruno Silva mengaku turut sedih atas performa
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mantan bomber PSIS Semarang musim 2018/2019 Bruno Silva mengaku turut sedih atas performa buruk yang ditampilkan PSIS Semarang dalam enam laga awal Pegadaian Championship 2025/2026.
Terbaru, PSIS dihajar habis oleh PSS Sleman dengan skor 5-0 di kandang sendiri.
Meski sudah tidak lama berpisah dengan PSIS, namun bagi pemain berkepala plontos itu Mahesa Jenar selalu dalam hati.
Boleh dibilang, PSIS menjadi masa-masa keemasan Bruno selama berkarir, terutama di kancah sepakbola tanah air.
Didatangkan usai PSIS promosi ke Liga 1, Bruno yang kala itu berduet dengan Hari Nur Yulianto menjadi predator yang menakutkan di kotak penalti lawan kala itu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pekerja Tersengat Listrik Saat Pasang Atap di Wonosobo, Alami Luka Bakar 80 Persen
Baca juga: Kendal Tornado FC Bawa 23 Pemain Hadapi Persipal, Usung Misi Bangkit: Perjalanan Masih Panjang
Baca juga: Cara Chiko Peroleh Foto Para Korban Video Pornografinya, 4 Siswi SMA di Semarang Korban Paling Parah
"Sejujurnya, saya merasa sedih dengan situasi klub yang sangat saya cintai saat ini. Sayangnya, hal ini disebabkan oleh manajemen klub saat ini," kata Bruno saat dihubungi via chat, Kamis (23/10/2025).
"Keadaannya semakin memburuk. Saya masih menonton pertandingan dan tetap mendukung tim," jelasnya.
Nama lain yang turut prihatin atas kondisi PSIS saat ini yakni mantan pelatih PSIS, Subangkit.
Pelatih asal Pasuruan tersebut merupakan mantan pelatih yang membawa PSIS promosi ke Liga 1 lewat perebutan tempat ketiga Liga 2 2017.
“Saya prihatin mendengar kondisi PSIS saat ini. Saya tidak mau bicara teknis karena itu ranah pelatih, tapi yang penting sekarang manajemen dan suporter harus duduk bersama mencari jalan keluar,” ujar Subangkit.
Menurutnya, dukungan suporter di stadion sangat dibutuhkan untuk mengembalikan semangat pemain. Selain itu, koordinasi yang baik antara manajemen dan pihak-pihak terkait akan membuka peluang perbaikan, termasuk dalam hal perekrutan pemain baru.
“Setelah duduk bersama, tentu bisa diambil solusi, misalnya dengan merekrut pemain sesuai kebutuhan tim. Tapi itu semua juga butuh dukungan dana dan komitmen bersama,” lanjutnya.
Subangkit menegaskan, masih ada waktu bagi PSIS untuk bangkit, asalkan seluruh pihak bersatu dan fokus memperbaiki kondisi tim.
“Dengan stadion megah seperti Jatidiri, rasanya tidak lucu kalau PSIS sampai bermain di Liga 3,” tegasnya.
Seperti diketahui, hingga pekan keenam, tim berjuluk Mahesa Jenar itu belum juga mampu meraih kemenangan.
Kondisi itu membuat mereka masih terpuruk di dasar klasemen sementara grup timur, yakni posisi sepuluh dengan hanya mengoleksi satu poin.
Kekalahan lain bagi PSIS musim ini selain melawan PSS Sleman yakni Persiku Kudus, Persipura Jayapura, Persiba Balikpapan, dan Barito Putera.
PSIS meraih satu hasil tanpa kalah, yakni saat bermain imbang 1-1 di kandang Persipal Palu.
Situasi ini memunculkan keprihatinan di kalangan pecinta PSIS.
Kekhawatiran bahwa tim kebanggaan Kota Semarang itu bisa terjerumus ke kasta ketiga semakin menguat jika kondisi tak segera dibenahi.
| Formula Baru yang Dijanjikan Coach Ega Raka Tak Terbukti, PSIS Semarang Dibantai Lagi |
|
|---|
| Ini 2 Pemain yang Diantisipasi Coach Ega Saat PSIS Semarang Lawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri |
|
|---|
| Meski Dibantai Persipura, Pelatih Kahudi Wahyu Tetap Terima Kasih ke Para Pemain PSIS Semarang |
|
|---|
| Kahudi Wahyu Salahkan Penalti Saat PSIS Semarang Dibantai Persiku Kudus 4-0 di Jatidiri |
|
|---|
| Jelang Championship 2025/2026 Bergulir, Snex Dorong Manajemen PSIS Lebih Profesional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.