Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Yoyok Sukawi Out! Saham PSIS Dijual ke Wanita Pirang Asal Semarang, Wareng: Tanpa Campur Tangan YS

Yoyok Sukawi akhirnya menjual seluruh sahamnya di PSIS Semarang kepada wanita pirang asal Semarang.

Editor: galih permadi
Tribunjateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra
PEMILIK BARU - Juru bicara pengendali saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto (Kiri) beserta investor baru Datu Nova Fatmawati (Dua dari kanan) ditemani sang suami berfoto bersama seusai pertemuan kedua belah pihak di Semarang, Senin (17/11/2025) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Yoyok Sukawi akhirnya menjual seluruh sahamnya di PSIS Semarang kepada wanita berambut pirang asal Semarang.

Adalah Datu Nova Fatmawati istri bos Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal kini menjadi bos baru PSIS Semarang.

Datu Nova Fatmawati atau akrab disapa Nia Maurisal mengambil alih saham PSIS sebesar 74,2 persen. Sementara pemilik saham mayoritas sebelumnya, Yoyok Sukawi sudah melepas 100 persen saham Mahesa Jenar.

Baca juga: Sosok Datu Nova Fatmawati, Istri Bos Persela Lamongan Pengganti Yoyok Sukawi di PSIS Semarang

Respons Suporter Usai 100 Persen Saham Yoyok Sukawi di PSIS Semarang Dilepas ke Nia Maurisal

Daftar Motor dan Mobil Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU Pertamina per 17 November 2025

Berita Duka, Opang Condet Meninggal Dunia

PEMILIK BARU -  Datu Nova Fatmawati ditemani sang suami di Semarang, Senin (17/11/2025)
PEMILIK BARU - Datu Nova Fatmawati ditemani sang suami di Semarang, Senin (17/11/2025) (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Saputra)

Setelah mendapatkan tanda sah sebagai pemegang saham yang baru, investor baru kemudian bergegas meninggalkan lokasi pertemuan dan menemui suporter PSIS. Satu di antaranya adalah menemui DPP Panser Biru, salah satu organisasi suporter PSIS.

"Wis 100 persen saham keluarga Sukawi diakuisisi pemilik baru. Alasan kenapa baru tadi menemui suporter lan kulo nuwun, karena pemilik baru tidak mau ketemu suporter sebelum dapat tanda tangan. Jam 9 dapat tanda tangan, jam 10 bertemu kita di (Hotel) Tentrem," kata Ketua DPP Panser Biru, Kepareng Wareng di unggahan instagramnya.

Dia juga menyampaikan bahwa, pihak DPP, termasuk Wakil Ketua Galih Ndog melihat langsung tanda tangan peralihan saham investor sebelumnya kepada investor yang baru. "Jadi keluarga Yoyok Sukawi sudah tidak punya saham di PT MJS. Dan permintaan kita kepada pemilik baru tetap sama seperti kemarin, yaitu rombak total manajemen dan tanpa campur tangan keluarga YS sama sekali," tegasnya.

Setelah resmi mengambil alih 74,2 persen saham PT Mahesa Jenar Semarang, investor baru PSIS, Datu Nova Fatmawati langsung menegaskan langkah pertamanya sebagai pemilik baru klub kebanggan masyarakat Kota Semarang tersebut.

Datu menyampaikan bahwa perombakan besar-besaran di tubuh tim, mulai dari pemain, pelatih, hingga manajemen menjadi perhatiannya.

Keputusan itu diambil karena kondisi PSIS yang ia nilai sedang berada di titik terendah dan membutuhkan langkah cepat untuk diselamatkan.

Datu mengatakan misinya saat ini bukan hanya menjadi investor, tetapi juga meneruskan cinta mendiang ayahnya terhadap PSIS, sekaligus mengembalikan kejayaan klub kebanggaan Kota Semarang.

Ia menyebut pembenahan itu akan dimulai setelah pengumuman akuisisi, dan seluruh elemen tim akan dievaluasi secara menyeluruh.

"Saya melihat kondisi PSIS sedang berada di bawah. Saya mencoba menyelamatkan PSIS agar kembali ke jalurnya. Misi saya yang paling dekat adalah membenahi tim, dari pemain, pelatih sampai manajemen," tegas Datu.

Perempuan asli Semarang itu menargetkan PSIS bertahan di kompetisi kasta kedua musim ini, dan musim depan diharapkan sudah bisa kembali bersaing di level tertinggi.

Saat ini PSIS berada di urutan dasar klasemen sementara Grup Timur Pegadaian Championship 2025/2026. Posisi itu tak lepas dari performa buruk PSIS yang tidak pernah menang dalam sepuluh laga terakhir.

Adapun proses kepemilikan saham didapatkan pihak Datu Nova Fatmawati setelah bertemu dengan pihak pemegang saham mayoritas PT. mahesa Jenar Semarang pada Senin (17/11/2025) malam.

Cocok!

Juru bicara pengendali saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto mengatakan, salah satu kunci di balik kesepakatan ini karena kedua belah pihak punya kecocokan dalam hal komunikasi.

Mulai dari tahap penjajakan, hingga proses negosiasi, dan sampai dengan kesepakatan penjualan saham mayoritas.

Adapun total saham PT Mahesa Jenar yang kini sah menjadi milik pihak Datu Nova Fatmawati sebesar 74,2 persen.

Sisanya, masih dimiliki pemilik saham lain seperti Junianto dan investor lainnya.

"Alhamdulillah, komunikasi kami berjalan baik. Saat duduk berdua juga segala komunikasi berjalan penuh chemistry."

"Kami yakin Mbak Datu ini paham sepak bola sehingga bisa membawa PSIS Semarang bangkit," ucapnya.

Terlepas dari itu, Joni juga sempat menyinggung bahwa sebelum akusisi oleh Datu Nova Fatmawati sempat ada calon investor baru lain yang akan juga mengakuisisi.

Namun di detik-detik terakhir, langkah itu batal karena dia sempat menyebut tidak menemui kesepakatan.

"Kami mohon maaf apabila sempat menimbulkan kegaduhan."

"Selain belum ditemuinya kesepakatan juga belum ada koneksi yang baik antara kami."

"Seperti diketahui dalam mengelola klub sepak bola perlu adanya koneksi yang baik," terangnya.

PEMILIK BARU - Juru bicara pengendali saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto (Kiri) beserta investor baru Datu Nova Fatmawati (Dua dari kanan) ditemani sang suami berfoto bersama seusai pertemuan kedua belah pihak di Semarang, Senin (17/11/2025) malam.
PEMILIK BARU - Juru bicara pengendali saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto (Kiri) beserta investor baru Datu Nova Fatmawati (Dua dari kanan) ditemani sang suami berfoto bersama seusai pertemuan kedua belah pihak di Semarang, Senin (17/11/2025) malam. (TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA)

Cinta Sang Ayah

Datu Nova Fatmawati menyampaikan, dia adalah perempuan asli Semarang yang menikah dengan warga Lamongan.

Berawal dari mendiang ayah yang gila bola, bahkan pecinta PSIS, menjadi inspirasi wanita muda ini untuk membeli saham PSIS Semarang.

"Saya dari kecil di sini. Setiap liburan ke Semarang di rumah kakek, saya ditinggal ayah yang ingin menonton sepak bola."

"Saya pernah penasaran, siapa sih yang ditonton. Ternyata PSIS Semarang."

"Lalu ayah saya meninggal. Maka dari situlah saya ingin meneruskan cinta ayah terhadap PSIS," ucapnya.

Lebih lanjut, Datu membeberkan dari kecintaannya itu pula, dia menyadari bahwa kondisi tim Mahesa Jenar kini sedang terpuruk.

Oleh karena itu, dia ingin menyelamatkan tim kebanggaan warga Kota Semarang ini.

Musim ini, dia ingin membawa PSIS bertahan di kompetisi kasta kedua, dengan target pada musim depan membawa misi kembali ke kompetisi lasta tertinggi nasional.

"Saya melihat kondisi PSIS saat ini sedang berada di bawah. Saya mencoba menyelamatkan PSIS agar kembali ke jalurnya," terangnya.

Tidak hanya itu, begitu pengumuman akuisisi dilakukan, Datu Nova menyatakan akan langsung melakukan perombakan besar-besaran di tengah musim nanti.

"Misi saya yang paling dekat adalah membenahi tim, dari pemain, pelatih sampai manajemen," pungkasnya.

Malut Merasa Dibohongi 

Wacana akuisisi PSIS Semarang oleh pihak Malut United bubar di tengah jalan.

Asghar Saleh, Asisten Manajer Malut United menyampaikan bahwa proses yang selama ini berjalan intensif bersama PT Mahesa Jenar Semarang pemegang saham PSIS dibatalkan secara sepihak tanpa penjelasan resmi apapun.

Menurut Asghar, seluruh negosiasi yang sudah dilakukan hampir mencapai garis akhir.

Dia baru mengetahui pembatalan itu pada Sabtu (15/11/2025) pagi melalui unggahan di media sosial berisi pers rilis pembatalan rencana penjualan saham PT MJS–PSIS Semarang.

Asghar menuturkan, tidak ada pertemuan, tidak ada pemberitahuan formal, bahkan komunikasi dengan pihak Mahesa Jenar terputus dalam tiga hari terakhir sebelum kabar itu muncul.

“Kami diberitahu proses itu batal tanpa penjelasan. Tidak ada pertemuan resmi sebagaimana saat memulai negosiasi."

"Sampai hari ini kami tidak tahu alasannya,” kata Asghar kepada Tribunjateng.com, Minggu (16/11/2025).

Dia menjelaskan bahwa negosiasi selama beberapa pekan terakhir berjalan baik.

Kedua pihak beberapa kali bertemu dan bersikap terbuka. 

Kesepakatan penting mengenai harga saham bahkan telah dicapai.

Yang tersisa hanyalah detail teknis tentang mekanisme pembayaran, apakah dilakukan sekaligus atau bertahap.

“Secara prinsip sudah tidak ada masalah. Harga sudah deal."

"Yang tersisa hanya teknis pembayaran,” ujarnya.

Asghar menyebut, draf perjanjian sudah disiapkan oleh notaris yang ditunjuk pihak Mahesa Jenar.

Pihaknya tinggal menunggu penandatanganan untuk meresmikan pemindahan saham.

Namun tiga hari sebelum pembatalan, komunikasi mulai sulit.

Asghar berkali-kali mencoba menghubungi jajaran Mahesa Jenar, tetapi tidak mendapat respons jelas.

Hingga akhirnya pesan pembatalan disampaikan melalui staf, disusul rilis publik yang ditandatangani Joni Kurnianto selaku juru bicara PT Mahesa Jenar Semarang.

Dalam rilis itu, disebutkan bahwa pembatalan dilakukan karena tidak tercapainya titik temu pada beberapa aspek material.

“Membaca rilis itu, kami menduga ada proses lain yang juga berjalan."

"Seperti Mahesa Jenar bernegosiasi dengan pihak lain."

"Rangkaiannya terlihat dari puzzle yang kami temukan belakangan,” ujar Asghar.

DIa menilai sikap itu tidak sejalan dengan komitmen awal ketika pihak Malut United datang ke Semarang untuk membicarakan akuisisi.

Asghar menegaskan, pihaknya tidak membawa agenda bisnis ataupun politik tertentu. 

Hubungan Malut United dan PSIS Semarang, ujarnya, dibangun dari kedekatan emosional sejak persaingan di Liga 2 beberapa tahun lalu.

“Ini menyakitkan. Kami merasa dibohongi."

"Pertemuan sudah beberapa kali, harga sudah sepakat, hal-hal teknis pun tinggal dirapikan,” ujarnya.

Selama proses negosiasi, Asghar mengatakan pihaknya sempat ikut menalangi kebutuhan operasional PSIS, mulai dari gaji pemain, pelatih, staf, biaya tandang, hingga persiapan pertandingan. Totalnya sekira Rp700 juta.

“Dana itu sudah kami minta kembali dan telah dikembalikan, karena ternyata proses ini tidak dilanjutkan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa struktur tim sudah mereka siapkan mengikuti rencana awal akuisisi.

Tim pelatih dibentuk, jadwal latihan disusun, hingga koordinasi dengan kepolisian terkait izin pertandingan telah dilakukan.

“Semua sudah on the track, lalu mendadak dibatalkan."

"Kami tidak siap menerima keputusan ini,” ujar Asghar.

Hingga berita ini diturunkan, Asghar menyebut, pihaknya belum menerima surat resmi apapun dari Mahesa Jenar terkait pembatalan negosiasi.

Seluruh informasi yang dia terima bersumber dari pesan pribadi, komunikasi informal, dan unggahan resmi di media sosial.

Asghar mengatakan, Malut United membutuhkan waktu satu hingga dua hari untuk memetakan ulang situasi dan menentukan langkah selanjutnya.

“Kami reset ulang dulu. Kami perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Mahesa Jenar belum memberikan pernyataan resmi tambahan mengenai alasan pembatalan akuisisi tersebut.

Ketidakpastian ini kembali menempatkan masa depan PSIS Semarang pada situasi yang serba menggantung untuk kembali ke Liga 1. 

(Arl)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved