Inara Rusli Kaget Dilaporkan Wardatina Mawa Terkait Dugaan Zina dengan Insan

Inara Rusli Kaget Dilaporkan Wardatina Mawa Terkait Dugaan Zina dengan Insan

TRIBUNJATENG.COM – Inara Rusli disebut sangat terkejut setelah mengetahui dirinya dilaporkan terkait dugaan perselingkuhan dengan suami konten kreator Wardatina Mawa. 

Kondisi terkini sang artis diungkap langsung oleh manajernya, Karina Putri.

Sebagai informasi, nama Inara Rusli mendadak menjadi sorotan setelah Wardatina Mawa mengaku telah melaporkannya ke Polda Metro Jaya. 

Laporan itu berkaitan dengan dugaan hubungan terlarang antara Inara dan Insanul Fahmi, suami Wardatina.

Wardatina mengklaim memiliki bukti kuat.

"Bukti-bukti sudah saya kasih tahu ke penyidik. Buktinya ada CCTV terkait hubungan mereka," ujarnya, dikutip dari Bangka Pos.

Ia juga menyebut sudah menghubungi pihak Inara.

"Sudah, sudah (saya mencoba menghubungi pihak IR). Kami sudah chat-an, kami sudah ngobrol juga. Baik-baik saja,” kata Wardatina.

Inara Rusli Disebut Syok Usai Dilaporkan

Manajer Inara, Karina Putri, mengungkap bahwa pelaporan tersebut membuat Inara kaget dan memilih menenangkan diri.

"Yang namanya orang kaget, pasti masih nenangin diri dululah. Jadi aku juga ngasih ruang buat dia supaya dia agak tenang dulu," ujar Karina.

Karina mengatakan pihak manajemen sudah membahas isu tersebut secara internal, namun belum ada keputusan apa pun.

"Beritanya juga baru naiknya kemarin. Terus memang kita udah ada ngobrol internal, cuma ya belum sampai ada keputusan," tambahnya.

Ia juga memastikan sudah menghubungi Inara lewat telepon, tetapi respons sang artis masih belum tegas.

"Jadi memang belum bisa terlalu banyak ada yang diomongin."
"Belum ada jawaban yang dari dianya tuh belum yang kayak iya atau tidak. Jadi makanya tadi aku bilang, kayaknya memang kita butuh waktu," lanjutnya.

Hingga kini, Inara Rusli belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan dugaan perselingkuhan tersebut. Manajer menyebut Inara masih mencoba memproses kejadian yang menimpanya dan belum siap berbicara ke publik.

(*)