Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kualifikasi Piala Dunia

Sosok Ahmad Al Ali Wasit Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Ini Rekam Jejaknya

Inilah sosok wasit Ahmad Al Ali yang akan memimpin pertandingan antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi.

Editor: rival al manaf
X/@football_li5
Wasit asal Kuwait, Ahmad Al Ali akan pimpin laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi . 

“Faktanya, surat yang kami kirimkan belum mendapatkan balasan sama sekali,” tambahnya.

Langkah PSSI ini menunjukkan adanya kekhawatiran bahwa keputusan AFC bisa berpengaruh terhadap netralitas pertandingan krusial pembuka Grup B tersebut.

Meski penunjukannya menuai kontroversi, Ahmad Al Ali tetap dikenal sebagai salah satu wasit terbaik di kawasan Asia.

Pria berusia 41 tahun asal Kuwait itu memiliki rekam jejak panjang di berbagai ajang bergengsi.

Menurut data di Transfermarkt, Ahmad Al Ali pernah memimpin sejumlah turnamen besar seperti Piala Teluk, Liga Champions Asia, Piala AFC, Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, hingga Piala Asia.

Sepanjang kariernya, ia telah menjadi pengadil di 56 pertandingan, mengeluarkan 188 kartu kuning, 9 kartu merah, serta 14 kali menunjuk titik penalti.

Bagi Timnas Indonesia, sosok Ahmad Al Ali bukanlah wajah asing. Ia pernah memimpin laga Indonesia melawan Vietnam pada matchday ke-7 Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, di mana gaya kepemimpinannya juga sempat menjadi perbincangan.

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menjelaskan pihaknya sempat mengirim surat protes resmi kepada AFC untuk mempertanyakan keputusan menunjuk seluruh perangkat pertandingan dari kawasan Timur Tengah di laga Arab Saudi vs Indonesia.

Menurut Yunus, AFC seharusnya bisa memilih wasit dari wilayah yang lebih netral, seperti Asia Timur atau Asia Tengah, demi menjaga prinsip keadilan dalam pertandingan.

Ali asal Kuwait sebagai wasit utama, bersama para asistennya yang juga dari negara yang sama, dianggap menimbulkan potensi konflik kepentingan.

“Waktu itu saya, selaku Sekjen PSSI, menyampaikan surat protes kepada AFC mempertanyakan kenapa perangkat pertandingannya dari Timur Tengah.

Padahal kita punya wasit-wasit handal dari Jepang, Korea, Australia, bahkan Asia Tengah.

Itu yang kami maksud dengan unsur fairness,” ujar Yunus Nusi dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/10/2025).

Ia menegaskan, keputusan tersebut berpotensi mencederai semangat fair play dan sportivitas. “Kami berharap pertandingan berjalan sportif, tapi unsur keadilan juga penting. Apalagi, ini masih satu daratan,” tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved