Berita Tegal
Resmi Dibuka, TPA Bokong Semar Kota Tegal Hadir dengan Sistem Sanitary Landfill Modern
Dedy Yon Supriyono secara resmi membuka operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bokong Semar di Kelurahan Kaligangsa, Kota Tegal.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono secara resmi membuka operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bokong Semar di Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Selasa (11/11/2025).
TPA Bokong Semar dibangun dengan konsep sanitary landfill atau sistem pengelolaan sampah terencana.
Ada tempat penampung cairan sampah atau lindi untuk diolah menjadi pupuk organik.
TPA seluas 1,2 hektare tersebut berdiri di atas lahan seluas 15 hektare milik Pemerintah Kota Tegal.
Lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga.
TPA tersebut tahun ini resmi dioperasionalkan setelah pembangunannya sempat mangkrak belasa tahun, sejak 2014.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal, Yuli Prasetya mengatakan, saat ini TPA Muarareja sudah tidak digunakan lagi karena sudah overload dan masih menggunakan sistem open damping.
Baca juga: Wali Kota Tegal Dedy Yon Lepas Kafilah MTQH untuk Ikuti Lomba Tingkat Jateng
Oleh karena itu, Pemkot Tegal dalam beberapa tahun terakhir bertahap membangun TPA Bokong Semar.
"Kehadiran TPA Bokong Semar ini juga untuk pemulihan pencemaran lingkungan dengan menjamin lindi sampah diolah di instalasi pengolahan lindi. Kemudian penanganan gas sesuai ketentuan dan pemantauan kualitas udara," katanya.
Yuli menjelaskan, pembangunan TPA Bokong Semar juga merupakan respon cepat dan tindak lanjut Pemkot Tegal terhadap sanksi yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Ada sebanyak 344 kabupaten/kota se- Indonesia, termasuk Kota Tegal, yang mendapatkan sanksi administrasi untuk menghentikan operasional TPA dengan sistem open damping.
Sanksi administrasi itu tertuang dalam SK Menteri Lingkungan Hidup Nomor 759 Tahun 2025 berupa paksaan untuk menghentikan seluruh kegiatan tempat pemrosesan akhir sampah di TPA Muarareja.
"Adanya sanksi administrasi ini justru menjadi triger bagi bapak wali kota dan sekretaris daerah untuk menugaskan DLH dalam mempercepat penyelesaian TPA Bokong Semar," ungkapnya.
Sementara, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono berharap, dengan operasionalnya TPA Bokong Semar kedepan tidak ada lagi dampak pencemaran lingkungan, pencemaran air, dan pencemaran tanah.
Dia mengatakan, Pemkot Tegal telah menyiapkan 15 hektare untuk wilayah TPA Bokong Semar.
Tetapi pembangunannya bertahap, saat ini baru sekira 2 hektare.
"Alhamdulillah hari ini saya meresmikan TPA Bokong Semar. TPA Muarareja sudah kita tutup, harapannya tidak ada lagi TPA dengan sistem open damping," ujarnya.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Dedy Yon Ajak Warga Kota Tegal Teladani Semangat Kepahlawanan
Menurut Dedy Yon, Kota Tegal mengalami peningkatan produksi sampah harian dalam beberapa tahun terakhir.
Tadinya produksi sampah hanya sekira 100 ton- 120 ton per hari, kini mencapai 150 ton dan untuk hari-hari tertentu bisa mencapai 160 ton- 180 ton per hari.
"Peningkatan sampah ini berkaitan juga dengan meningkatnya tempat usaha dan banyaknya investor di Kota Tegal. Kami berharap lahan seluas 15 hektare ini bisa dimanfaatkan dengan baik," jelasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251111_TPA-Bokong-semarang-dibuka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.