Wonosobo Hebat

Era Digital, Pemkab Wonosobo Minta Humas Tak Cuma Menyampaikan Tapi Penghubung Aktif dengan Warga

IST
FORUM KOORDINASI - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Forum Koordinasi Pengelola Kehumasan pada Rabu (3/9/2025), di Aula Diskominfo. Rakor diikuti perwakilan instansi vertikal, BUMN, dan BUMD di lingkungan Kabupaten Wonosobo. Ist. Diskominfo Wonosobo 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus mendorong penguatan sinergi komunikasi publik lintas instansi sebagai strategi untuk membangun kepercayaan masyarakat. 


Dalam dinamika era digital saat ini, peran kehumasan tak lagi sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan pemerintah dengan publik secara langsung dan terbuka.


Asisten Administrasi dan Umum Setda Wonosobo, Mohammad Riyanto, menekankan pentingnya kerja sama lintas lembaga untuk memastikan kelancaran arus informasi.


“Komunikasi publik yang baik adalah kunci bagi penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka dan dipercaya masyarakat,” ujarnya.


Ia menyoroti bahwa humas kini harus aktif membangun ruang dialog, tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri, apalagi pasif. 


Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa koordinasi antar instansi sangat penting agar pesan pembangunan yang disampaikan pemerintah lebih utuh dan menyentuh kebutuhan warga.


“Komunikasi publik yang baik tidak cukup hanya dengan menyampaikan apa yang sudah dilakukan pemerintah.


Tapi bagaimana masyarakat merasa dilibatkan, dipercaya, dan diberi ruang untuk menyampaikan pendapatnya,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/9/2025).


Riyanto juga mengingatkan pentingnya optimalisasi media sosial sebagai kanal interaksi yang aktual. 


Menurutnya, banyak instansi masih menjadikan platform digital hanya sebagai dokumentasi pimpinan.


“Jangan jadikan media sosial hanya sebagai album kenangan pimpinan,” tegasnya.


Ia mengajak seluruh pengelola kehumasan untuk mengubah pola lama menjadi lebih partisipatif dan interaktif, agar media sosial dapat menjadi saluran aspirasi publik yang dikelola dengan baik.


Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Wonosobo, Khristiana Dhewi, menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses kebijakan publik. 


Ia mencatat bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia kini aktif secara digital, dan siap terlibat dalam menyuarakan aspirasi secara daring.


“Di era digital, masyarakat tidak hanya butuh informasi, tapi mereka juga ingin terlibat,” jelasnya.


Kegiatan koordinasi kehumasan yang digelar Rabu (3/9/2025) oleh Dinas Kominfo Wonosobo juga menjadi wadah evaluasi dan berbagi praktik baik antar instansi. 


Salah satu hasilnya adalah kesepakatan untuk mengaktifkan kembali grup koordinasi pengelola kehumasan lintas instansi di Wonosobo. 


Tujuannya adalah memperkuat pertukaran informasi, mendukung produksi konten bersama, serta merespons kebutuhan masyarakat secara lebih terarah.


Forum ini menggarisbawahi bahwa media sosial instansi pemerintah harus berpindah fungsi dari etalase dokumentasi menjadi ruang pelayanan dan edukasi publik. 


Komunikasi dua arah dinilai sangat penting, termasuk menjawab komentar, membuka dialog, serta merespons isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat.


Melalui semangat kolaboratif dan keterbukaan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen untuk membangun sistem komunikasi yang efektif, responsif, dan partisipatif.


“Kita punya tujuan yang sama dalam melayani masyarakat, dengan berbagi, bersinergi, dan saling menguatkan,” tutup Riyanto. (ima)