Wonosobo Hebat

Hadapi Musim Penghujan, Kecamatan Kaliwiro Wonosobo Latih 40 Relawan di Daerah Rawan Bencana

Ist. RPB SAR Kaliwiro 
MITIGASI BENCANA - Pelatihan Gabungan Mitigasi Bencana Tahun 2025 digelar pada Selasa (21/10/2025) di Aula Wira Praja, Kantor Kecamatan Kaliwiro yang melibatkan lintas sektor. Kegiatan ini untuk mempersiapkan ancaman bencana di musim penghujan. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Menghadapi musim penghujan yang rawan bencana, Pemerintah Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo mengambil langkah serius. 

Pelatihan Gabungan Mitigasi Bencana Tahun 2025 digelar pada Selasa (21/10/2025) di Aula Wira Praja, Kantor Kecamatan Kaliwiro yang melibatkan lintas sektor. 

Wilayah Kaliwiro memang dikenal sebagai salah satu daerah rawan bencana seperti tanah longsor. 

Untuk itu, latihan ini diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari Pemerintah Kecamatan, Polsek Kaliwiro, Koramil Kaliwiro, PPB SAR, Tagana, MDMC, hingga perwakilan Satlinmas dari seluruh desa di kecamatan tersebut.

Baca juga: Sosok Alexander Assad Suami Clara Shinta, Apa Pekerjaannya? Dibongkar Istri Suka Silent Treatment

Baca juga: Chord Kunci Gitar Kusut Tiara Andini

Camat Kaliwiro, Hermawan Animoro menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh relawan yang selama ini telah aktif di lapangan.

“Relawan di Kaliwiro selalu mengabdi dengan tanpa pamrih, ikhlas, namun tetap dengan respon cepat dan penanganan yang profesional,” ujar Hermawan.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya memperkuat sinergi antarlembaga dalam menghadapi potensi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.

“Kolaborasi lintas sektor ini sangat penting mengingat tingginya potensi bencana di Kaliwiro,” tambahnya.

Dalam pelatihan ini, kurang lebih 40 peserta mendapatkan materi langsung dari para narasumber berpengalaman, di antaranya dari RPB SAR Kaliwiro, Polsek Kaliwiro, dan Koramil Kaliwiro.

Koordinator RPB SAR Kaliwiro, Habib, menekankan pentingnya kesamaan pandangan dalam setiap tahap penanganan bencana.

“Salah satu pegangan penting dalam proses penanganan bencana maupun evakuasi korban adalah satu persepsi dari seluruh unsur dan tetap mengutamakan safety,” tegas Habib.

Ia juga menggarisbawahi bahwa kekompakan antarlembaga adalah kunci keberhasilan. 

Menurutnya, peran aktif Forkompimcam Kaliwiro dalam menjalin kolaborasi adalah kekuatan yang harus terus dijaga dan ditingkatkan.

Pelatihan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam membentuk SDM tangguh bencana. 

Program ini disusun secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut, serta terkoordinasi dengan lembaga-lembaga utama seperti BPBD dan Basarnas.

Kegiatan berlangsung lancar dan menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis. 

Salah satu yang paling ditekankan adalah penyamaan persepsi dan komitmen bersama untuk terus bersinergi dalam penanganan bencana di wilayah Kaliwiro. (ima)