Wonosobo Hebat

Tahap Akhir Penilaian Satyalancana, Bupati Afif Paparkan Inovasi dan Prestasi Wonosobo

Ist. Diskominfo Wonosobo 
VERIFIKASI - Tim Verifikasi dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melaksanakan verifikasi dan peninjauan lapangan di Kabupaten Wonosobo, Kamis (30/10/2025). Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, berhasil masuk ke tahap akhir penilaian Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.  

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menjadi salah satu kepala daerah yang berhasil masuk ke tahap akhir penilaian Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha. 

Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang dinilai berprestasi dan berdedikasi tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Sebagai bagian dari proses penilaian, Tim Verifikasi dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melaksanakan verifikasi dan peninjauan lapangan di Kabupaten Wonosobo, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Tim Setmilpres, Kombes Pol Yukti Inarni, didampingi Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Kemendagri, Heriyandi Roni, yang juga bertindak sebagai Ketua Tim Pengusul.

Verifikasi ini merupakan tahapan akhir sekaligus paling krusial dalam proses penilaian.

Sebelumnya telah dilakukan seleksi administratif dan evaluasi laporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Ketua Tim Verifikasi, Kombes Pol Yukti Inarni, menyampaikan apresiasinya terhadap kesiapan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam menyajikan data dan inovasi yang telah dijalankan.

“Verifikasi lapangan ini menjadi momen penting untuk memastikan bahwa seluruh data dan capaian yang diusulkan benar-benar sesuai dengan kondisi faktual di lapangan. 

Kami melihat komitmen kuat dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam membangun tata kelola pemerintahan yang partisipatif dan berorientasi pada pelayanan publik,” ujarnya.

Yukti menambahkan bahwa Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha diberikan kepada kepala daerah yang dinilai berdedikasi tinggi, berinovasi, dan berprestasi luar biasa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Sementara itu, Heriyandi Roni, dari Kemendagri menjelaskan bahwa penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berbasis bukti.

“Proses ini tidak hanya menilai capaian angka dan laporan, tetapi juga bagaimana kepala daerah menghadirkan inovasi yang berdampak langsung terhadap masyarakat.

Kami menilai dari aspek kepemimpinan, inovasi daerah, hingga kemampuan kolaborasi lintas sektor,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Wonosobo termasuk salah satu daerah yang menonjol dalam hal inovasi sosial, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, serta memiliki berbagai praktik baik yang bisa direplikasi daerah lain.

Tim verifikator menegaskan bahwa hasil dari verifikasi ini akan menjadi dasar bagi Sekretariat Militer Presiden dalam memberikan rekomendasi kepada Presiden Republik Indonesia mengenai penerima tanda kehormatan.

Bupati Afif Nurhidayat menyampaikan bahwa verifikasi ini menjadi kesempatan berharga untuk melakukan refleksi terhadap kinerja pemerintahan daerah.

“Apapun hasilnya nanti, bagi kami ini adalah bentuk apresiasi terhadap kerja keras seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Wonosobo. 

Karena pembangunan yang kita jalankan bukan untuk penghargaan, melainkan untuk kesejahteraan warga,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memaparkan berbagai capaian dan inovasi daerah yang dijalankan selama periode 2021-2025.

Di antaranya melalui 9 Program Inovasi Bupati Wonosobo yang berfokus pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pelayanan publik.

Program tersebut antara lain Mayo Sekolah, BOSP Daerah, Refleksi & Penguatan Supervisi Pembelajaran, Guru Penggerak,Ibu Hamil Risiko Eklamasi Dalam Pantauan Bidan (Ibu Hariskin Dandan).

Kemudian Muda-Mudi Rawar Diri Cegah Stunting (Mudadi Radi Ceking), Kelompok Arisan Telur untuk Cegah Stunting (Katel Ceting), Kolaborasi Relawan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, serta 1 Desa 5 Relawan Penanganan Bencana.

Selain pemaparan, tim juga melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi pelaksanaan program, antara lain SD 8 Wonosobo, Posyandu Desa Sukorejo, Puskesmas Mojotengah, dan produsen UMKM lokal, untuk memastikan kesesuaian antara laporan dan praktik lapangan. (ima)