Wonosobo Hebat
Belajar Sambil Berkebun, Siswa Sekolah Rakyat Wonosobo Panen Sayur Hasil Tanaman Sendiri
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kebun Belajar Tani Wonosobo kembali menjadi pusat kegiatan edukatif yang penuh semangat.
Di tempat inilah para siswa Sekolah Rakyat Wonosobo belajar langsung mengenal dunia pertanian sekaligus merayakan hasil kerja keras mereka.
Selama lebih dari satu bulan, para siswa menanam dan merawat berbagai jenis sayuran dengan bimbingan para pendamping.
Mereka mempraktikkan tahapan bercocok tanam mulai dari mengenal jenis tanaman, mengolah lahan, menyiapkan bibit, melakukan pemupukan, hingga perawatan harian.
Momen panen kali ini menjadi puncak pembelajaran yang memadukan teori dengan praktik nyata di lapangan. Kegiatan panen sayur pun digelar, Rabu (12/11/2025).
Sebelum panen dimulai, anak-anak terlebih dahulu melakukan perawatan akhir seperti menyiangi gulma, membumbun tanah, serta melakukan pengendalian hama menggunakan pestisida nabati hasil racikan mereka sendiri.
Setelah semua siap, bedengan berisi selada dan kangkung yang tumbuh subur pun siap dipanen.
Keceriaan tampak di wajah para siswa saat mereka memetik hasil tanamannya. Muhamad Fardan, salah satu siswa, tampak bangga menunjukkan ikatan kangkung segar di tangannya.
“Wah, kita bisa bikin tumis kangkung ini” ujarnya bersemangat disambut tawa teman-temannya.
Sementara itu, Siti Maesaroh, siswi lainnya, mengaku sangat senang bisa memetik hasil tanaman yang ia rawat sendiri.
“Senang banget akhirnya kami bisa panen sayur yang kami tanam dari awal. Ini pengalaman pertama saya, walau keluarga saya juga bertani,” ungkapnya sambil tersenyum.
Siti juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo yang telah memberikan kesempatan belajar melalui kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat ini.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Dwiyama SB, menjelaskan bahwa kegiatan di Kebun Belajar Tani merupakan bagian dari program edukasi pertanian berbasis pengalaman langsung (experiential learning).
Program ini dirancang untuk menanamkan kecintaan terhadap pertanian sejak dini.
“Anak-anak tidak hanya belajar teori, tapi juga memahami nilai kerja keras dan pentingnya menjaga lingkungan. Dari sini tumbuh karakter mandiri dan rasa cinta terhadap hasil bumi,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan panen di Kebun Belajar Tani menjadi bukti bahwa proses belajar dapat berjalan seru dan bermakna di luar ruang kelas.
Melalui pendekatan berbasis kebun, anak-anak diajak berkreasi, berinteraksi dengan alam, serta memahami arti menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan semangat belajar dan berkebun yang terus tumbuh, diharapkan generasi muda Wonosobo dapat menjadi generasi yang cinta pertanian, mandiri, dan peduli terhadap ketahanan pangan daerah. (ima)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113_WONOSOBO.jpg)