Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rekaman 4 Mahasiswi Mandi

Perekam Mahasiswi Mandi Justru Muncul Saat Dicari Korbannya

Perekam adegan para mahasiswi mandi sudah tahu sedang dicari tetapi justru muncul dan mengaku sebagai pemilik ponsel Cross yang ditemukan korbannya.

zoom-inlihat foto Perekam Mahasiswi Mandi Justru Muncul Saat Dicari Korbannya
WJ/a prianggoro
LUBANG INTIP - Pemilik rumah, Dul Salam (59), memperlihatkan ventilasi yang dipakai Solichin untuk meletakkan handphone saat merekam para mahasiswi yang sedang mandi.
SEMARANG, TRIBUN JATENG - Lima mahasiswi korban kamera tersembunyi berhasil memastikan perekamnya bernama Solichin (23), seorang penjual "nasi kucing" dekat rumah kost mereka di Pedurungan Tengah, Kota Semarang.

Setelah Lu (20) dan empat mahasiswi lainnya menemukan enam file video rekaman adegan mandinya, mereka langsung memperhatikan sekeliling rumah kos.
Saat itulah, salah satu mahasiswi, Wi (20), melihat seorang pemuda berdiri tak jauh dari rumah kostnya. Saat Wi menghampirinya, pemuda itu lari dan menghilang di tengah kepadatan  rumah penduduk.

Wi dan teman-temannya kembali ke rumah kost. Uniknya, sesaat kemudian, pemuda itu muncul dan mengaku sebagai pemilik ponsel Cross yang ditemukan Lu.

Para mahasiswi lalu membawa Solichin ke markas Polrestabes Semarang. Namun, sesuai penuturan para mahasiswi itu, polisi tidak berusaha keras agar Solichin diperkarakan. Kelima mahasiswi itu justru diberi sisi peliknya jika kasus itu diteruskan.

Di kantor polisi, Solichin mengaku membuat video adegan mandi itu secara bertahap sejak Rabu (13/3/2013). "Saya hanya iseng," katanya. Solichin mengaku pernah membagi file video tersebut. "Tetapi tidak bisa dibuka di handphone teman," ujarnya, JUmat (15/3/2013).

Salah seorang mahasiswi korban Solichin mengaku bingung apakah pelaporan ke polisi akan diteruskan atau tidak. "Kata pak polisi, kalau laporan diteruskan kami harus banyak meluangkan waktu untuk menjalani pemeriksaan. Padahal kami harus menyelesaikan tugas akhir dan praktik lapangan," ujarnya.

Namun, para mahasiswi itu berencana secepatnya pindah ke rumah kos yang lebih aman. Pada Jumat petang, Wi memberi tahu bahwa ia dan teman-temannya memilih jalan damai dengan sejumlah syarat. Namun ia tak menjelaskan persyaratan tersebut. (Adi Prianggoro/Haorrahman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved