Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siswa SLB Puas dan Senang dengan Fasilitas Bus Begawan Abiyasa

dia puas atas fasilitas dan interior di dalam bus Begawan Abiyasa

Penulis: galih priatmojo | Editor: agung yulianto
Tribun Jateng/Galih Priatmojo
BUS KHUSUS - Para penyandang cacat difabel saat menggunakan Bus Begawan Abiyasa di Kota Solo, Selasa (3/12/2013). 

Setelah dinantikan hampir satu tahun, akhirnya bus eks-APG diluncurkan sebagai kendaraan massal bagi difabel. Dua bus berdesain lowdeck dan interior luas berjuluk Begawan Abiyasa itu merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).

WAJAH Ahmad Lean (14) tampak sumringah saat duduk di bus Begawan Abiyasa. Bersama siswa SDLB lain dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo, Selasa (3/12/2013) siang, Lean mendapat kesempatan menjadi yang pertama menjajal bus khusus difabel yang diluncurkan bertepatan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember.

"Senang, busnya adem," ujar Lean.

Hanya, Lean yang mengalami kekurangan fisik pada kaki dan mengenakan kursi roda itu masih kesulitan saat naik ke dalam bus. Seorang guru harus mendorong kursi roda tempat dia duduk agar bisa naik bus. "Jalan untuk naik agak sulit, tadi dibantu bu guru," ucapnya terbata-bata.

Sri Hidayati (29), siswa lain YPAC, juga mengaku kesulitan naik ke dalam bus. Meski begitu, dia puas atas fasilitas dan interior di dalam bus Begawan Abiyasa.

Kepala SLBD YPAC, Endang Murtiningsih mengakui, anak didiknya yang memakai kursi roda kesulitan naik bus Begawan Abiyasa. Menurutnya, sudut elevasi papan yang digunakan untuk jalur kursi roda terlalu tinggi. "Iya, tadi anak-anak harus dibantu. Kalau naik bus sendiri susah karena jalurnya cukup tinggi," ujarnya.

Bus berjuluk Begawan Abiyasa merupakan transportasi massal yang disediakan Pemkot Solo bagi warga berkebutuhan khusus. Ada dua unit bus berdesain ramah difabel yang disediakan.

Nama Begawan Abiyasa sendiri diambil dari nama tokoh pewayangan yang diyakini sebagai bapak kaum difabel. Tiga putra dari tiga istri Begawan Abiyasa, sang leluhur keluarga Pandawa dan Kurawa, terlahir cacat fisik. Meski demikian, ketiganya menurunkan sosok-sosok hebat di cerita pewayangan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad mengatakan, dua unit bus itu merupakan pemberian Pemprov Jateng. Sebelumnya, bus yang dibeli 2011 silam itu dimanfaatkan sebagai kendaraan antar jempur atlet difabel pada Asian Paragames (APG) VI di Solo.

Seiring berakhirnya pesta olahraga bagi difabel, kedua bus yang dibeli bersama delapan bus serupa tidak lagi dimanfaatkan. Pemkot pun meminta Pemprov Jateng menghibahkan bus itu agar dapat digunakan warga difabel. Memiliki desain yang lowdeck dan interior yang cukup luas, satu unit bus bisa mengangkut sekira 25 orang penyandang cacat.

"Berbagai kalangan sudah mendesak pengoperasian bus bagi difabel ini karena sangat dibutuhkan sebagai transportasi massal. Apalagi, Solo sudah mencanangkan sebagai kota inklusi atau kota yang ramah pada difabel," kata Herman di sela peresmian dua unit bus Begawan Abiyasa.

Herman mengatakan, kedua bus itu akan dikelola Pemkot Solo. Hal ini dinilai bakal lebih terarah, utamanya perihal optimalisasi penggunaan oleh sasaran. Porsi pemakaian bus eks-APG ini juga akan disandingkan dengan kebutuhan wisatawan dalam mengakses sarana transportasi.

Herman mengatakan, fungsi Begawan Abiyasa dalam aspek moda pariwisata akan serupa bus tingkat Werkudara yang sudah lebih dulu beroperasi.

"Sebab, peraturan daerah (Perda) juga mengatur tentang penggunaan bus pariwisata. Sehingga, mau tidak mau Bengawan Abiyasa nanti akan diperlakukan sama untuk kendaraan wisata cadangan yang menggantikan peran Werkudara apabila overload," ungkapnya.

Meski demikian, pemakaian Begawan Abiyasa diupayakan seimbang dalam mengakomodasi dua kebutuhan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved