Community
Kofindo, Gelar Nobar Setiap Kamis di Bioskop
Setelah menonton, biasanya kami diskusi dan menyebarkan review lewat media sosia
SEKELUAR dari gedung bioskop, sekelompok muda-mudi terlihat asyik ngobrol di lobi Citra 21. Mereka membahas film yang baru disaksikan. Tidak seperti anak muda lain yang gemar menyaksikan film Hollywood. Film yang mengundang minat mereka justru film karya anak bangsa.
Mereka menamakan diri Komunitas Film Indonesia (Kofindo). "Kofindo berdiri karena kegelisahan kami lantaran anak-anak zaman sekarang lebih menyukai film impor daripada film Indonesia," kata anggota Kofindo Asmari (27).
Bersama blogger di Semarang, Asmari berinisiatif mendirikan komunitas yang anggotanya mendukung film buatan Indonesia. Selain agar lebih dikenal, aksi wujud cinta produk dalam negeri dimaksudkan agar film-film tersebut bisa menembus pasar dunia.
Dukungan termudah yang diberikan komunitas yang terbentuk April 2012 itu nonton film Indonesia. Kamis Bioskop merupakan agenda rutin yang digelar tiap pekan. Memilih bioskop Citra 21, Kofindo mengajak anak muda nonton film produksi dalam negeri.
"Setelah menonton, biasanya kami diskusi dan menyebarkan review lewat media sosial," ujar anggota lain Kofindo, Nur Ismiyati.
Meski begitu, mereka menyadari tidak semua film yang diputar mendapat sambutan baik dari penonton. Antusias penonton biasanya ditentukan kepopuleran film tersebut. "Biasanya, film yang disuka adalah jebolan novel atau artis yang sudah mempunyai basis massa misalnya Raditya Dika," kata Asmari.
Sementara, film yang promonya kurang juga akan sepi peminat. "Terkadang, hanya ada dua baris kursi yang terisi penonton," imbuhnya.
Karena kegigihannya mempromosikan film-film Indonesia, Kofindo dipercaya beberapa rumah produksi mempromokan film mereka. "Dulu, kami dipercaya menyebarkan 100 tiket. Menurut rumah produksi tersebut, Kofindo sudah memiliki basis massa. Follower di Twitter kami mencapai 2000-an," kata Asmari.
Kofindo bahkan dipercaya Radio Pro Jakarta sharing tentang isu dan perkembangan film di Indonesia. Karena terkendala jarak, anggota Kofindo yang menjadi narasumber dihubungi lewat sambungan telepon. Kofindo juga pernah diajak sebuah rumah produksi film Indonesia menggelar workshop.
"Maret lalu, kami diajak nonton film selama 30 hari di Jakarta. Ada charity (bakti sosial) di acara puncak," paparnya.
Kofindo bersifat terbuka bagi siapa saja yang tertarik nonton film Indonesia setiap Kamis di bioskop Citra 21 Mal Ciputra, Semarang. "info dan review film bisa dilihat dan akun Twitter kami di @kofindo. Silakan follow juga," ujar Asmari berpromosi. (luk)