Inspirasi
Kaleng Bekas Disulap Menjadi Miniatur Vespa Nan Indah
Alumnus SMKN 2 Pati itu kemudian mendapatkan ide untuk membuat kerajinan tangan dengan kaleng bekas. Dia pun mulai memburu kaleng yang tercecer
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM -- Berawal dari keprihatinan tentang banyaknya kaleng bekas yang terbuang menjadi sampah, anak muda asal Pati ini mempunyai ide kreatif membuat kerajinan tangan.
Keranjang besar berisi kaleng bekas ada di samping rumah milik Agung Nugroho (22) di Desa Sekarkurung RT 01 RW 03 Kecamatan Margorejo, Pati. Kaleng bekas kemasan minuman itu tampak memenuhi keranjang berbahan rotan.
Beragam bentuk bisa dibuat dengan kaleng tersebut. Sementara ini, Agung membentuknya menjadi miniatur vespa, becak dan helikopter. "Saya lihat banyak kaleng sampah yang tercecer dimana-mana. Saya prihatin saja. Kemudian saya mencari berbagai referensi dari internet untuk memanfaatkan kembali kaleng bekas," kata Agung kepada Tribun Jateng, Kamis (2/7).
Alumnus SMKN 2 Pati itu kemudian mendapatkan ide untuk membuat kerajinan tangan dengan kaleng bekas. Dia pun mulai memburu kaleng yang tercecer di pinggir jalan maupun dari tempat pembuangan.
Terkadang, dia membeli kaleng bekas dari tetangganya yang menawarkan kepadanya. Ada tetangga yang memang bekerja sebagai pemulung. Khusus kaleng bekas, ditawarkan kepada Agung.
Kaleng seberat 1 kilogram dihargai Rp 17 ribu kepadanya. Untuk pembuatan miniatur vespa, dibutuhkan tujuh kaleng, miniatur becak tiga hingga empat kaleng dan miniatur helikopter membutuhkan empat kaleng.
Dengan hati-hati, Agung memotong bagian atas dan bawah kaleng yang berbentuk tabung itu. Setelah dipotong, kaleng membelah kaleng sehingga didapatkan bentuk persegi panjang. Beberapa kali kulit tangan Agung sobek dan berdarah terkena tajamnya kaleng. Ekstra hati-hati harus diterapkannya dalam proses pemotongan.
Pola bentuk yang sudah dibuat sebelumnya, berbahan kertas karton. Dia bikin pola berdasarkan perkiraan. Beberapa kali dia mencoba membuat pola hingga mencapai bentuk ideal yang diinginkan sesuai besaran bagian lain. "Paling susah adalah membuat pola bagian roda vespa. Karena ukurannya harus disesuaikan dengan bentuk badan vespa. Selain itu, juga bagian lekukan di leher kerangka vespa," terang pemuda berkumis dan berjenggot itu.
Pola dari kertas ditempelkan di lembaran kaleng. Dia mulai menggambar dengan paku. Hingga detail kecil dia tidak lupa mencoretnya. Gunting, pisau kecil, penggaris, spidol, lem, kertas karton adalah alat-alat yang dibutuhkannya selama pembuatan. Seorang diri dia membuat kerajinan tangan yang sederhana itu.
Untuk membentuk dengan pola yang diinginkan, dia menyatukan kaleng dengan lem yang berdaya rekat sangat kuat. Ia butuhkan karena bahan kaleng termasuk bahan yang sulit direkatkan. Takut terkena mata saat proses mengelem, dia menggunakan kacamata. Katanya, jika terkena mata, terasa panas terbakar. Di tangan pun, lem akan hilang dalam waktu lama.
Beberapa bagian kerangka yang sudah jadi, kemudian disusun menjadi bentuk utuh. Sehari dia bisa menghasilkan tiga miniatur vespa dan lima buah kalau mengerjakan miniatur helikopter atau becak. Satu miniatur vespa dihargai Rp 35 ribu. Sedangkan, miniatur helikopter dan becak seharga Rp 20 ribu.
Agung ingin mendapatkan modal lebih untuk mengembangkan usaha kerajinan tangannya itu. Bantuan modal dari pemerintah pun ia idam-idamkan. Jika ada pameran kerajinan, ia akan turut serta untuk memamerkan produk kreasinya. "Jika dapat bantuan modal, saya akan membangun ruang pamer atau galeri untuk tempat produk kerajinan," ucapnya.(*)