Inilah Tiga Nama Yang Terlacak dari Data Yang Diberikan Sanders
Terlacak ada tiga nama yakni Budi Rahmantika kelahiran 1975 warga Kupang, Budi Raharto kelahiran 1972 warga Lingkungan Krajan, dan Budi Rochman
Penulis: deni setiawan | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN -- Begitu memperoleh kabar seorang pria Belanda bernama Sander Mets (34) sedang mencari keluarganya di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.
"Kami dapat laporan dari warga dan beberapa petugas tadi pagi. Ada warga Belanda cari keluarganya di sini. Kami pun segera membantu untuk pelacakan berkait informasi tersebut karena berhubungan dengan kewilayahan kami," kata Camat Ambarawa Haris Pranowo kepada Tribun Jateng, Kamis (19/11/2015).
Menurutnya, usaha awal yang telah dilakukan dan hingga saat ini masih terus diupayakan yakni melalui pelacakan dengan cara mengecek database kependudukan di Daftar Cetak Biodata Warga Negara Indonesia (WNI) Kecamatan Ambarawa. Fokus dalam pelacakan yakni pada nama-nama serupa dengan yang disebutkan oleh Sander itu.
"Semula ada sekitar 15 nama dengan kata sandi Budi dalam pelacakan. Dari data itu, kemudian kami coba cocokkan dari sisi nama warga, usia, kelahiran, hingga alamat tinggal. Tetapi tidak ada satupun yang sama persis. Di akun sosial media milik Sander menyebutkan Budi Rahayo usia 37 tahun, tetapi tidak ada satupun yang sama persis," jelasnya.
Akhirnya terlacak ada tiga nama yakni Budi Rahmantika kelahiran 1975 warga Kupang, Budi Raharto kelahiran 1972 warga Lingkungan Krajan, dan Budi Rochman kelahiran 1975 warga Kupang Jetis.
"Tetapi nama-nama tersebut juga belum jaminan. Kami pun bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pelacakan tersebut. Termasuk juga meminta bantuan teman-teman komunitas di Ambarawa. Jika dilihat dari sisi informasi yang disebarkan oleh Sander, bagi kami itu nyata bukan hoax karenanya kami akan berupaya mencarinya," ungkap Haris.
Sementara itu, Sanders lewat akun twitternya mengaku pernah mendatangi panti asuhan yang pernah membesarkannya yaitu Lokah Kasih Bunda di Jakarta. Dia mengaku orang panti asuhan juga mencoba membantu untuk menelusurinya.
Bahkan dia mengaku pernah melakukan tes DNA pada seseorang yang diduga kakaknya. Ternyata dari hasilnya tidak menunjukkan sosok yang dia cari. "Setelah gagal pada pencarian pertama gagal, sekarang saya aku akan memulai pencarian kembali untuk yang kedua. Saya harap bisa kembali menemukan saudara tersebut," tulisnya di facebooknya. (*)