Empat Remaja Tewas Usai Makan Ikan Buntal
Korban keracunan ikan buntal, seorang meninggal tadi malam dan tiga lainnya meninggal pagi ini dalam perawatan di RSD dr Haryoto Lumajang
TRIBUNJATENG.COM, LUMAJANG - Empat remaja warga Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang meninggal dunia setelah pesta makan ikan buntal dari hasil mancing di laut. Sedangkan 3 orang lainnya kondisinya masih kritis.
Korban yang meninggal dunia masing-masing bernama Edi Eka Pratama (16), Khoirul Zikin (13) dan Huda (17), ketiganya warga Desa Purorejo; serta Dani (11), warga Ds Tempurejo.
"Korban keracunan ikan buntal, seorang meninggal tadi malam dan tiga lainnya meninggal pagi ini dalam perawatan di RSD dr Haryoto Lumajang," kata Samsul, salah-seorang saksi warga, Sabtu (7/5/2016).
Korban keracunan yang selamat, saat ini telah dirujuk ke RSD dr Haryoto Lumajang adalah Angga Anggita Pratama (17), warga Desa Tempurejo dan Supriyanto Adi (17), warga Desa Purorejo.
"Ketiganya masih menjalani perawatan intensif karena keracunan makan ikan. Dan kami masih terus bekerja untuk memulihkan kondisi kesehatan mereka," kata dr Indrajudi Direktur RSD dr Haryoto Lumajang.
Sementara itu, ada juga korban yang masih dalam perawatan di Puskesmas Tempursari. Ia bernama Wahid (47), warga Desa Purorejo yang kondisinya juga masih lemah akibat keracunan seusai menyantap makanan ikan buntal tersebut.
Menurut kesaksian Umar, para korban ini sebelumnya berlibur ke Pantai Licin di Desa Lebak, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Lokasi pantai ini tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka yang memang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang.
"Mereka memanfaatkan libur panjang untuk memancing di pantai. Mereka berhasil dapat seekor ikan buntal berukuran besar dengan berat 8 kilogram. Ikan itu selanjutnya dibawa pulang untuk dimasak," katanya.
Ikan buntal hasil memancing itu, bentuknya seperti kapal selam dengan warga ada yang kuning mencolok, di bagian dada putih, ada bintik-bintik hitamnya. Ikan tersebut bisa mengembung besar seperti bola.
Sesampai di rumah, ikan tersebut kemudian dipotong menjadi dua dan dibagi dengan korban yang tinggal di Desa Purorejo dan Desa Tempurejo.
"Ikan itu memang beracun. Kami saja kalau menemukan ikan itu di pantai, pasti dibuang karena tahu tidak boleh dimakan," jelas Umar.
Tak lama setelah menyantap masakan ikan buntal, seluruh korban sakit perut, mual, pusing, muntah-muntah dan bahkan ada yang kejang. sampai ada yang meninggal dunia.
AKP Budi Setiyono Kapolsek setempat mengatakan, masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti sekaligus menghimpun keterangan saksi di lokasi.
"Kami masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Nanti hasilnya pasti akan kita sampaikan kalau sudah jelas. Kalau terkait peristiwa keracunannya, sementara ini dari keterangan saksi memang benar terjadi seusai para korban mengkonsumsi ikan buntal," kata AKP Budi Setiyono. (her/bid/ipg/suarasurabaya.net)