Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisruh SNMPTN SMAN 3 Semarang, Inilah Solusi yang Ditawarkan Ganjar

Gubernur meminta semua pihak menghentikan sikap saling tuding dan menyalahkan.

Penulis: m nur huda | Editor: a prianggoro
tribunjateng/m syofri
Para siswa SMAN 3 Semarang yang tidak lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menggelar aksi di depan gedung tempat berlangsungnya pertemuan wali murid dengan pihak sekolah tersebut, Jalan Pemuda 149, Kota Semarang, Kamis (12/05/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo setibanya di Semarang setelah selama tujuh hari di Rotterdam Belanda, langsung angkat bicara mengetahui adanya kasus gagalnya ratusan siswa IPA SMA 3 Semarang dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Menurut Ganjar, perlu ada evaluasi menyeluruh oleh Kementerian Pendidikan. Sumber daya manusia yang mendampingi prosesnya harus ditingkatkan, agar kasus di SMA 3 Kota Semarang tidak terulang.

"Menteri tuding kepala sekolah, kepala sekolah salahkan panitia, siswa demo. Sudahlah, hentikan, tidak produktif yang begitu-begitu. Sudah bener itu tim pencari fakta, saya setuju. Yang lain tidak perlu komentar aneh-aneh lagi," katanya di Rumah Dinas Gubernur, Puri Gedeh, Jumat (12/5/2016) petang.

Gubernur meminta semua pihak menghentikan sikap saling tuding dan menyalahkan.

Ia mengusulkan beberapa solusi. Yaitu melakukan tes simulasi sistem, yakni menginput ulang data dari siswa SMA 3. Dari sana akan diketahui berapa siswa yang akan lolos.

Setelah diketahui jumlahnya, diusahakan penambahan kuota. Dengan menambah kuota, akan menyelamatkan hak siswa dalam memperoleh perlakuan yang adil. Penambahan kuota juga tidak mengganggu hak siswa lain yang telah lolos.

"Kiro-kiro piro to sing sakjane lolos (kira-kira berapa sebenarnya yang lolos). 100, 200, atau berapa biar kelihatan yang lolos dan tidak," tegasnya.

Ganjar berharap panitia SNMPTN dan perguruan tinggi mau memahami kasus SMA 3 sebagai sebuah kecelakaan yang membutuhkan penanganan khusus.

Di sisi lain, Ganjar berharap semua pihak tidak saling beradu argumen seraya menunggu hasil kinerja tim pencari fakta. Jika nantinya ditemukan bukti pihak sekolah yang bersalah, maka kepala sekolah harus bertanggung jawab.

"Kepala sekolah ya mundur dong sebagai wujud tangung jawab. Kalau benar-benar salah lho ya. Kalau tidak ya jangan," ujarnya.

Pada para siswa, Ganjar berpesan, kasus gagalnya lolos SNMPTN jangan dijadikan sebagai bencana yang bakal menghapus harapan masa depan. Siswa harus yakin jika benar-benar pintar dan punya kemampuan, masa depannya pasti akan cerah.

"Penemu besar, peneliti yang mengubah dunia, para tokoh sejarah maupun yang sekarang memimpin dunia itu banyak yang tidak lulus kuliah, bahkan SMA tidak lulus. Jadi jangan berkecil hati, tetap semangat, dan kepala tegak. Kalian aset bangsa, jangan biarkan masalah ini menghentikan cita-cita anda," tegasnya.

Ia mencontohkan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, pun tidak lulus tingkat SMA. Maka jika ada siswa yang selama ini berprestasi, semisal pernah juara olimpiade, pernah meraih medali emas juara penelitian, tidak boleh menyerah.

"Masa depan tidak bergantung pada kegagalan kuliah di universitas negeri," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved